Pengertian DFD
Diagram Alir
Data (DAD) atau Data
Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi
untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu
untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat
bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan
nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model
fungsi.
Latar belakang DAD
Suatu yang
lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram
yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar.
DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu
bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara
kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat
lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.
Tujuan DFD
Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data
bergerak melalui sistem
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data
Manfaat DFD
Manfaat DFD adalah :
- Data Flow Diagram (DFD) adalah alat
pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan
sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama
lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
- DFD ini adalah salah satu alat pembuatan
model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan
bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi
oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
- DFD ini merupakan alat perancangan
sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat
digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat
program.
Simbol DFD
Terminator/Kesatuan luar (External Entity)
Setiap
sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem
dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan
(entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem
lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau
menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989).
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.
Terminator
dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam
organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang
dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di
luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Arus data (data flow)
Arus data
(data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara
proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external
entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem.
Arus Arus data data dapat dapat berbentuk
berbentuk sebagai sebagai berikut berikut : :
- Formulir atau atau dokumen dokumen yang
yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
- Laporan tercetak tercetak yang yang
dihasilkan dihasilkan sistem sistem
- Output dilayar komputer
- Masukan untuk komputer komputer
- Komunikasi ucapan
- Surat atau memo
- Data yang dibaca atau atau direkam di
file
- Suatu isian yang yang dicatat pada buku
agenda
- Transmisi data dari suatu komputer ke
komputer lain
Proses (process)
Suatu proses
adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang
akan keluar dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran
atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
- Proses harus memiliki input dan output.
- Proses dapat dihubungkan dengan komponen
terminator, data store atau proses melalui alur data.
- Sistem/bagian/divisi/departemen yang
sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen
proses.
Simpanan data (data store)
Simpanan
data (data store) merupakan
simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer,
arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan
manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan
sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
Syarat Memuat DFD
Syarat-syarat
pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
Tips-tips dalam membuat DFD
Berikut ini
tips-tips dalam membuat DFD :
- Pilih notasi sehingga proses yang
didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
- Nama proses harus terdiri dari kata
kerja dan kata benda
- Nama yang dipakai untuk proses, data
store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
- Setiap level harus konsisten aliran
datanya dengan level sebelumnya
- Usahakan agar external entity pada
setiap level konsisten peletakannya
- Banyaknya proses yang disarankan pada
setiap level tidak melebihi 7 proses
- Dekomposisi berdasarkan kelompok data
lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
- Nama Proses yang umum hanya untuk prose
yang masih akan didekomposisi
- Pada Proses yang sudah tidak
didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
- Aliran ke storage harus melalui proses,
tidak boleh langsung dari external entity
- Aliran data untuk Proses Report .. : harus
ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk
mengaktifkan report
- Aliran data yang tidak ada datastorenya
harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu
disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam
program.
Langkah membuat/menggambar DFD
Tidak ada
aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada,
secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :
Identifikasi Entitas Luar, Input
dan Output
Identifikasi
terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.
Buat Diagram Konteks (diagram
context)
Diagram ini
adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem
dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
- Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan batasan sistemnya.
- Tentukan terminator apa saja yang ada
dalam sistem.
- Tentukan apa yang diterima/diberikan
external entity dari/ke sistem.
- Gambarkan diagram konteks.
Buat Diagram Level Zero (Overview
Diagram)
Diagram ini
adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
- Tentukan proses utama yang ada pada
sistem.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima
masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep
keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama
dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
- Apabila diperlukan, munculkan data store
(master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
- Hindari perpotongan arus data
- Beri nomor pada proses utama (nomor
tidak menunjukkan urutan proses).
Buat Diagram Level Satu
Diagram ini
merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
- Tentukan proses yang lebih kecil
(sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima
masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep
keseimbangan.
- Apabila diperlukan, munculkan data store
(transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
- Hindari perpotongan arus data.
- Beri nomor pada masing-masing sub-proses
yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.C ontoh : 1.1, 1.2, 2
Kesalahan dalan pembuatan DFD
Umumnya
kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :
- Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan
output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam
proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
- Proses menghasilkan output tetapi tidak
pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib
dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
- Input yang masuk tidak sesuai dengan
kebutuhan proses
- Data Store tidak memiliki keluaran
- Data Store tidak memiliki masukan
- Hubungan langsung antar entitas luar
- Masukan langsung entitas data store
- Keluaran langsun dari data store ke
Entitas luar
- Hubungan langsung antar data store
- Data masukan dan keluaran yang tidak
bersesuain dalam data store
Anda pasti sering mendengar tentang DFD. DFD (Data
Flow Diagram) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangn
sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah
sistem nantinya.. Dalam pembuatan Sistem
Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk
untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada
para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan
sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools
yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power
Designer 6.
Salah satu cara lain untuk mendesain sistem
yaitu menggunakan UML(Unified Manual Language). Tapi itu akan saya bahas pada
postingan lain.
Komponen DFD (Data Flow Diagram):
- User / Terminator, Kesatuan
diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke sistem atau
menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain.
- Process, Aktivitas yang
mengolah input menjadi output.
- Data Flow, Aliran data pada
sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses
& data store).
- Data Store, Penyimpanan data
pada database, biasanya berupa tabel.
Pada pembuatannya, DFD terdiri Level 0 atau
Level Konteks (Konteks Diagram) dan Level ke-n. Selama DFD bisa dijelaskan
lebih detail, maka semakin banyak level yang dibuat. Jadi, DFD level 0 atau
Level Konteks terdiri dari 1 proses, sejumlah terminator dan data flow
input/output, tanpa Data Store. Jumlah terminator dan data flow dari atau ke
terminator di semua level DFD sama. Semua proses memiliki data flow input
maupun output. DataStore terletak di semua level DFD, kecual DFD Leel 0.
Pengertian
ERD
- ERD (Entity Relationship
Diagram) adalah gambaran mengenai berelasinya antarentitas.
- Sistem adalah
kumpulan elemen yang setiap elemen memiliki fungsi masing-masing dan secara
bersama-sama mencapai tujuan dari sistem tersebut.
-
‘Kebersama-sama’-an dari sistem di atas dilambangkan dengan saling berelasinya
antara satu entitas dengan entitas lainnya
- Entitas
(entity/ entity set), memiliki banyak istilah di dalam ilmu komputer, seperti
tabel (table), berkas (data file), penyimpan data (data store), dan sebagainya
Komponen-komponen
ERD
1.
Entitas dan Atribut
- Entitas
adalah tempat penyimpan data, maka entitas yang digambarkan dalam ERD ini
merupakan data store yang ada di DFD dan akan menjadi file data di komputer
- Entitas
adalah suatu objek dan memiliki nama. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
jika objek ini tidak ada di suatu enterprise (lingkungan tertentu), maka
enterprise tersebut tidak dapat berjalan normal.
- Contoh,
entitas ‘MAHASISWA’ harus ada di lingkungan perguruan tinggi, begitu juga
dengan entitas ‘DOSEN’, ‘MT_KULIAH’, dan sebagainya
- Di dalam
entitas ‘MAHASISWA’ berisi elemen-elemen data (biodata mahasiswa) yang terdiri
atas NPM, NAMA, KELAS, ALAMAT, dan sebagainya. NPM, NAMA, KELAS, dan ALAMAT
disebut dengan atribut (field)
- Gambar
memperlihatkan bahwa atribut-atribut NPM, NAMA, ALAMAT, dan TGL_LAHIR harus ada
di dalam biodata seorang mahasiswa.
-
Atribut-atribut TINGGI_BADAN, dan WARNA_RAMBUT adalah atribut-atribut yang
boleh tidak ada di dalam biodata mahasiswa (karena tidak penting).
- Sedangkan
atribut NAMA_DOSEN adalah atribut yang tidak boleh ada di entitas mahasiswa
- Pada akhirnya,
entitas ini akan menjadi file data (yang bersifat master file) di dalam
komputer. Master file adalah file utama (yang harus ada, dan sifatnya jarang
berubah)
2. Relasi
- Relasi
adalah penghubung antara satu entitas (master file) dengan entitas lain di
dalam sebuah sistem komputer. Pada akhirnya, relasi akan menjadi file transaksi
(transaction file) di komputer
- Secara
kalimat logis, contoh relasi yang terjadi di sebuah perpustakaan adalah :
“Anggota meminjam buku,” atau “Anggota mengembalikan buku.” Dalam hal ini,
Anggota dan Buku adalah entitas, meminjam dan mengembalikan adalah transaksi
(relasi antara anggota dan buku).
Pengertian
DFD
Data flow
Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan
arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan sustu sistem yang
telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat
telpon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan
disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagianya).
Simbol-sombol yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu:
1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem)
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu
sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau
sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau
menerima output dari sistem.
atau
2. Data flow (arus data)
Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses,
simpanan, dan kesatuan luar.
3. Process (proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses.
atau
4. Data store (simpanan data)
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu
file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain
sebagainya.
Komponen-komponen
DFD
RD merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan
objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur
data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi
dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
- Entiti
Entiti merupakan objek yang
mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain
(Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan
persegi panjang.
- Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai
elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk
mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai
sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar
atribut
diwakili oleh simbol elips.
- Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas
yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan
sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua
himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :
1). Satu ke satu (One
to one)
Hubungan relasi satu ke satu
yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas B.
2). Satu
ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,
tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.
3). Banyak
ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
Bahasan Sistem Basis Data kali
ini tentang Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk
pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi.
Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD,
Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak,
sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan
konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah
satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema
konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem
seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down.
Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut
Entitiy-Relationship
diagram, ER diagram, atau ERD.
Ada sejumlah konvensi mengenai
Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual.
Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik
dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan
dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
- Entitas,
Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat
diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata
(eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah,
1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas
kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas
lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan
entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam
suatu relasi.
- Atribut,
Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut
digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci
entitas atau key diberi garis bawah.
- Relasi atau
Hubungan, Relasi menunjukkan adanya
hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda.
- Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan
entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
Menunjukkan jumlah maksimum
entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
Macam-macam kardinalitas adalah:
- Satu ke satu
(one to one), Setiap anggota entitas A
hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula
sebaliknya.
- Satu ke
banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih
dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Banyak ke
banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas
himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
Tahap pertama pada desain sistem
informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau
jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat
digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi
dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah
tertentu.
Tahap berikutnya disebut
desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model
relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model
fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD
sebagai berikut:
Sebuah perusahaan mempunyai
beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu
pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa
bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi
seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.
Menentukan entitas
Gambar ERD sementara
Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat
diketahui bahwa:
- masing-masing bagian hanya punya satu
pengawas
- seorang pengawas bertugas di satu bagian
- masing-masing bagian ada minimal satu
pegawai
- masing-masing pegawai bekerja paling
tidak di satu bagian
- masing-masing proyek dikerjakan paling
tidak oleh satu pegawai
Menentukan
kunci utama
Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek
Menggambar ERD berdasarkan kunci
Ada dua relasi many to many pada
ERD sementara, yaitu antara bagian dengan pegawai, pegawai dengan proyek, oleh
sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -pegawai dan pegawai-proyek Kunci
utama dari entitas baru adalah kunci utama dari entitas lain yang akan menjadi
kunci tamu di entitas yang baru.
Menentukan atribut
Atribut yang diperlukan adalah:
nama bagian, nama proyek, nama pegawai, nama pengawas, nomor proyek, nomor
pegawai, nomor pengawas
Memetakan atribut
- Bagian : Nama bagian
- Proyek: Nama proyek
- Pegawai:Nama pegawai
- Pengawas: Nama pengawas
- Proyek-Pegawai : Nomor proyek, Nomor
pegawai
- Pengawas: Nomor pengawas
Menggambar ERD dengan atribut
Dalam rekayasa
perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan
abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah
satu metode pemodelan basisdata yang digunakan untuk menghasilkan skema
konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem
seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat
top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut
Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD
.
- ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambaran mengenai berelasinya antar
entitas.
- Sistem adalah kumpulan dari elemen yang setiap
elemen memiliki fungsi masing-masing dan secara bersama-sama mencapai
tujuan dari sistem tersebut.
- Kebersama-samaan dari sistem di atas
dilambangkan dengan saling berelasinya antara satu entitas dengan entitas
lainnya
- Entitas (entity/ entity set), memiliki banyak istilah di dalam ilmu
komputer, seperti tabel (table), berkas (data file), penyimpan data (data
store), dan sebagainya
Komponen-komponen ERD
1. Entitas dan Atribut
Entitas, adalah segala
sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapatdiartikan sebagai
individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapatdibedakan
dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu
entitaskuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak
memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota.
Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada
keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
Atribut merupakan
pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkandalam bentuk
lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberigaris
bawah.
Kesimpulannya
adalah:
- Entitas adalah tempat penyimpan data, maka
entitas yang digambarkan dalam ERD ini merupakan data store yang ada di
DFD dan akan menjadi file data di komputer
- Entitas adalah suatu objek dan memiliki nama.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika objek ini tidak ada di suatu
enterprise (lingkungan tertentu), maka enterprise tersebut tidak dapat
berjalan normal.
- Contoh, entitas ‘MAHASISWA’ harus ada di
lingkungan perguruan tinggi, begitu juga dengan entitas ‘DOSEN’,
‘MATA_KULIAH’, dan sebagainya
- Di dalam entitas ‘MAHASISWA’ berisi
elemen-elemen data (biodata mahasiswa) yang terdiri atas NIM, NAMA, KELAS,
ALAMAT, dan sebagainya. NIM, NAMA, KELAS, dan ALAMAT disebut dengan
atribut (field)
- Gambar memperlihatkan bahwa atribut-atribut
NIM, NAMA, ALAMAT, dan TANGGAL_LAHIR harus ada di dalam biodata seorang
mahasiswa.
- Atribut-atribut TINGGI_BADAN, dan WARNA_RAMBUT
adalah atribut-atribut yang boleh tidak ada di dalam biodata mahasiswa
(karena tidak penting).
- Sedangkan atribut NAMA_DOSEN adalah atribut
yang tidak boleh ada di entitas mahasiswa
- Pada akhirnya, entitas ini akan menjadi file
data (yang bersifat master file) di dalam komputer. Master file adalah
file utama (yang harus ada, dan sifatnya jarang berubah)
2. Relasi
Relasi adalah
penghubung antara satu entitas (master file) dengan entitas lain di dalam
sebuah sistem komputer. Pada akhirnya, relasi akan menjadi file transaksi
(transaction file) di komputer. Secara kalimat logis, contoh relasi yang
terjadi di sebuah perpustakaan adalah : “Anggota meminjam buku,” atau “Anggota
mengembalikan buku.” Dalam hal ini, Anggota dan Buku adalah entitas, meminjam
dan mengembalikan adalah transaksi (relasi antara anggota dan buku).