Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.
Allah ta’ala berfirman,
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً
“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab: 40)
Allah ta’ala juga berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ
“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Allah ta’ala berfirman,
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)
Allah ta’ala mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk beragama demi Allah dengan memeluk agama ini. Allah berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعاً الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِـي وَيُمِيتُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Katakanlah: Wahai umat manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah bagi kalian semua, Dialah Dzat yang memiliki kekuasaan langit dan bumi, tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya seorang Nabi yang ummi (buta huruf) yang telah beriman kepada Allah serta kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah dia supaya kalian mendapatkan hidayah.” (QS. Al A’raaf: 158)
Di dalam Shahih Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalur Abu Hurairahradhiallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda yang artinya, “Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangannya. Tidaklah ada seorang manusia dari umat ini yang mendengar kenabianku, baik yang beragama Yahudi maupun Nasrani lantas dia meninggal dalam keadaan tidak mau beriman dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk salah seorang penghuni neraka.”
Hakikat beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang beliau bawa dengan disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar pembenaran saja. Oleh sebab itulah maka Abu Thalib tidak bisa dianggap sebagai orang yang beriman terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallamwalaupun dia membenarkan ajaran yang beliau bawa, bahkan dia berani bersaksi bahwasanya Islam adalah agama yang terbaik.
Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa dibandingkan agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa diterapkan di setiap masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun. Allah ta’ala berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِناً
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab dengan benar sebagai pembenar kitab-kitab yang terdahulu serta batu ujian atasnya.” (QS. Al Maa’idah: 48)
Maksud dari pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa, tempat dan masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah bertentangan dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat manapun. Bahkan dengan Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan tetapi bukanlah yang dimaksud dengan pernyataan Islam itu cocok bagi setiap masa, tempat dan masyarakat adalah Islam tunduk kepada kemauan setiap masa, tempat dan masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh sebagian orang.
Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah mendapatkan jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang berpegang teguh dengannya dengan sebenar-benarnya. Allah ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Dia lah Zat yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa Petunjuk dan Agama yang benar untuk dimenangkan di atas seluruh agama-agama yang ada, meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (QS. Ash Shaff: 9)
Allah ta’ala berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Allah benar-benar telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman serta beramal salih diantara kalian untuk menjadikan mereka berkuasa di atas muka bumi sebagaimana orang-orang sebelum mereka telah dijadikan berkuasa di atasnya. Dan Allah pasti akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, sebuah agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka peluk. Dan Allah pasti akan menggantikan rasa takut yang sebelumnya menghinggapi mereka dengan rasa tenteram, mereka menyembah-Ku dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang ingkar sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur: 55)
Agama Islam adalah ajaran yang mencakup akidah/keyakinan dan syariat/hukum. Islam adalah ajaran yang sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat yang diajarkannya:
1. Islam memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang kesyirikan.
2. Islam memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta.
3. Islam memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya.
4. Islam memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat.
5. Islam memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji.
6. Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang perbuatan durhaka kepada mereka.
7. Islam memerintahkan untuk menjalin silaturahim (hubungan kekerabatan yang terputus) dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim.
8. Islam memerintahkan untuk berhubungan baik dengan tetangga dan melarang bersikap buruk kepada mereka.
Secara umum dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua akhlak yang mulia dan melarang akhlak yang rendah dan hina. Islam memerintahkan segala macam amal salih dan melarang segala amal yang jelek. Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil, ihsan dan memberikan nafkah kepada sanak kerabat. Dan Allah melarang semua bentuk perbuatan keji dan mungkar, serta tindakan melanggar batas. Allah mengingatkan kalian agar kalian mau mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl: 90)
***
AKIDAH
Pengertian dan maksud ISLAM Pengertian dan maksud ISLAM
Perkataan Islam berasal dari bahasa arab ertinya sejahtera , aman, harmoni dan dirujuk dari istilah memberi makna menyerah diri kepada Pencipta yang Maha Berkuasa dengan mentauhidkannya dengan penuh kenyakinan serta melaksanakan segala suruhan dan meninggalkan larangannya . Kata Islam berasal dari bahasa arab ertinya sejahtera, aman, harmoni dan dirujuk dari istilah memberi makna menyerah diri kepada Pencipta yang Maha Berkuasa dengan mentauhidkannya dengan penuh kenyakinan serta melaksanakan segala suruhan dan meninggalkan larangannya.
Maksud Islam ialah , Agama ciptaan Allah yang lengkap lagi sempurna dengan segala peaturan dan undang-undang yang merangkumi penyususnan kehidupan manusia , baik yang mengenai orang perseorangan , kekeluargaan, kemasyarakatan dan kenegaraan sekaligus menghubungkan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan alam sejagat bagi menjamin kesejahteraan , keselamatan , kesempurnaan dan kebahgiaan di dunia dan akhirat . Maksud Islam ialah, Agama ciptaan Allah yang lengkap lagi sempurna dengan segala peaturan dan undang-undang yang merangkumi penyususnan kehidupan manusia, baik yang mengenai orang perseorangan, kekeluargaan, kemasyarakatan dan kenegaraan sekaligus menghubungkan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan alam sejagat bagi menjamin kesejahteraan, keamanan , kesempurnaan dan kebahgiaan di dunia dan akhirat.
Islam sbagai “Ad-Dinn” mengajar dan menyuruh umatnya berpandangan jauh dengan mengambil kira kepentingan dunia dan akhirat secara seimbang dan seiring. Islam sbagai "Ad-Dinn" mengajar dan menyuruh rohani, agama dan kemajuan di dunia dan akhirat.
Pengertian “Ad-Dinn” Pengertian "Ad-Dinn"
Perkataan “Ad-Dinn”dalam bahasa umatnya berpandangan jauh dengan mengambil kira kepentingan dunia dan akhirat secara seimbang dan seiring. Islam memberi perhatian kepada kepentingan jasmani sama diberi kepada kepentingan rohani, agama dan kemajuan di dunia dan akhirat. Islam memberi perhatian kepada kepentingan jasmani sama diberi kepada kepentingan arab membawa pengertian kepada agama. Kata "Ad-Dinn" dalam bahasa arab berarti kepada agama. Maksudnya suatu cara hidup atau atau bentuk hidup atau peraturan hidup atau suatu pegangan hidup . Maksudnya suatu cara hidup atau atau bentuk hidup atau peraturan hidup atau suatu pegangan hidup. Islam ialah agama dan tidak semua agama itu Islam . Islam adalah agama dan tidak semua agama itu Islam. Maka jika dua perkataan itu digandingan , ia menjadi Maka jika dua perkataan itu digandingan, ia menjadi Agama Islam yang memabwa maksud suatu pegangan hidup atau cara hidup yang menjamin segala keselamatan di dunia dan akhirat . Agama Islam yang memabwa maksud suatu pegangan hidup atau cara hidup yang menjamin segala keselamatan di dunia dan akhirat. Firman Allah ; Firman Allah;
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam .”, Al-Imran ayat 19. "Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam.", Al-Imran ayat 19.
Rukun iman Rukun iman
dalil naqli “ Tidaklah bernama kebaikan , apabila engkau menghadapkan mukamu ke timur dan ke barat , tetapi yang dikatakan kebaikan itu ialah orang-orang yang beriman kepada Allah , hari akhirat , malaikat-malaikatNya , kitab-kitabNya , dan nabi-nabiNya.” Surah al-Baqarah ayat 76. dalil naqli "Tidaklah bernama kebaikan, apabila engkau menghadapkan mukamu ke timur dan ke barat, tetapi yang dikatakan kebaikan itu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-Nya, dan nabi-nabiNya." Surah al -Baqarah ayat 76. (a) (a)
Beriman kepada Allah dengan sebenar-benar keimanan.(b) Beriman kepada Allah dengan sebenar-benar keimanan. (B)
1. Mempercayai bahawa Allah itu Maha Esa dari segi Zat, Sifat dan PerbuatanNya. Mempercayai bahwa Allah itu Maha Esa dari segi Zat, Sifat dan perbuatanNya. Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah.
2. Beriman bahawa Allah yang mencipta alam ini dengan Sifat-sifatNya yang Maha bijaksan , Maha mengetahui dan tidak memerlukan sesiapa dalam mencipta alam ini dengan Beriman bahwa Allah yang menciptakan alam ini dengan Sifat-sifat yang Maha bijaksan, Maha mengetahui dan tidak memerlukan siapa dalam menciptakan alam ini dengan
3. Beriman bahawa Allah tidak menciptakan sesuatu secara sia-sia melainkan setiap satunya mempunyai beriman bahwa Allah tidak menciptakan sesuatu secara sia-sia melainkan setiap satunya mempunyai tujuannya yang tersendiri, sebagaimana dalam dalil “ Maka apakah kamu mengira , bahawa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main main( sesaja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? tujuannya yang tersendiri, sebagaimana dalam dalil "Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main main (sesaja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya , tidak ada Tuhan selain Dia , Tuhan ( yang mempunyai ) 'Arasy yang mulia” ( Surah Al-Mukminun ayat 115~116) Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya, tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia "(Surah Al-Mukminun ayat 115 ~ 116)
4. Beriman bahawasanya Allah SWT telah mengutus Rasul-Rasul dan diturunkan untuk mereka Kitab-Kitab dengan tuuan untuk mengajar manusia supaya mengenali Allah dan memahami matlamat kejadian mereka, mengetahui asal usul mereka dan ke mana mereka akan kembali. Beriman bahwa Allah SWT telah mengutus rasul-rasul dan diturunkan untuk mereka kitab-Kitab dengan tuuan untuk mengajar manusia supaya mengenali Allah dan memahami matlamat kejadian mereka, mengetahui asal usul mereka dan ke mana mereka akan kembali.
5. Beriman bahawa matlamat kewujudan manusia ialah mengenali Allah SWT serta mengabdikan diri KepadaNya serta mentaati segala PerintahNya dan meninggalkan LaranganNya. Beriman bahawa matlamat kewujudan manusia ialah mengenali Allah SWT serta mengabdikan diri KepadaNya serta mentaati segala perintahNya dan meninggalkan laranganNya. Firman Allah “ Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. Firman Allah "Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kukuh.” ( Surah Al-Zariyat ayat 56~58) Sesungguhnya Allah, Dia-lah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kukuh. "(Surah Al-Zariyat ayat 56 ~ 58)
6. Beriman bahawa ganjaran bagi orang mu'min yang taat kepada Allah ialah syurga, manakala balasan terhadap orang kafir ialah neraka. Beriman bahawa ganjaran bagi orang mu'min yang taat kepada Allah adalah surga, sedangkan balasan terhadap orang kafir ialah neraka.
7. Beriman bahawa setiap manusia melakukan kebaikan dan kejahatan dengan pilihan dan kehendak mereka sendiri. Beriman bahwa setiap manusia melakukan kebaikan dan kejahatan dengan pilihan dan kehendak mereka sendiri. Namun demikian, kebaikan yang dilakukan itu tidaklah berlaku , melainkan dengan taufiq dan 'inayah dari Allah. Namun demikian, kebaikan yang dilakukan itu tidaklah berlaku, melainkan dengan taufiq dan 'inayah dari Allah. Manakala amalan jahat pula tidaklah merupakan paksaan dari allah tetapi ianya termasuk dalam batasan keizinan dan kehendakNya. Sebagaimana firmanNya “ Dan jiwa serta penyempurnaannya, maka allah mengilhamkan kamu kepada jiwa itu ( jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” ( surah al-Syams ayat 7~10) Manakala amalan jahat pula tidaklah merupakan paksaan dari allah tetapi ianya termasuk dalam batasan keizinan dan kehendakNya. Sebagaimana firmanNya "Dan jiwa serta penyempurnaannya, maka allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. "(surah al-Syams ayat 7 ~ 10)
8. Beriman bahawa urusan penciptaan undang-undang itu adalah hak beriman bahawa urusan penciptaan undang-undang itu adalah hak mutlak Allah .Manusia tidak berhak sama sekali . mutlak Allah. Manusia tidak berhak sama sekali. Bagaimanapun , dibenarkan kepada para ulama ( ilmuan Islam) berijtihad mengeluarkan hokum-hukum dari nas-nas Syari'at dalam batas-batas diizinkan.Sebagaimana firman Allah “ Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka keputusannya ( terserah ) kepada Allah ( yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku, kepadaNyalah Aku bertawakal, dan kepadaNyalah aku akan kembali.” ( surah Al-Syura ayat 10) Bagaimanapun, diperbolehkan kepada para ulama (ilmuan Islam) berijtihad mengeluarkan hokum-hukum dari nas-nas Syari'at dalam batas-batas diizinkan.Sebagaimana firman Allah, "Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka keputusannya (terserah) kepada Allah (yang mempunyai sifat - sifat demikian) itulah Allah Tuhanku, kepadaNyalah Aku bertawakal, dan kepada-aku akan kembali. "(surah Al-Syura ayat 10)
9. Berusaha untuk mengetahui Nama-Nama dan Sifat-SifatNya. Berusaha untuk mengetahui Nama-Nama dan Sifat-SifatNya. Yang membuktikan akan kesempurnaan KetuhananNya. Yang membuktikan akan kesempurnaan ketuhanannya.
10. Hendaklah berfikir merenungi kehebatan kejadian kejadian ciptaan Allah ,serta makhluk ciptaanNya , dan bukan memikirkan zatNya . Hendaklah berfikir merenungi kehebatan kejadian kejadian ciptaan Allah, dan makhluk ciptaanNya, dan bukan memikirkan zatnya.
11. Mengabdikan diri kepada hanya kepada Allah semaa-mata dan tidak menyengutukanNya dengan yang lain. Mengabdikan diri kepada hanya kepada Allah semaa-mata dan tidak menyengutukanNya dengan yang lain. Serta setiap perbuatan yang dilakukan mestilah diniatkan kerana menyahut seruan mengabdikan diri kepada Allah dan tidak tunduk pada sesuatu selain Allah. Serta setiap perbuatan yang dilakukan mestilah diniatkan kerana menyahut seruan mengabdikan diri kepada Allah dan tidak tunduk pada sesuatu selain Allah. Firman Allah “ Dan sesungguhnya telah Kami bangkitkan di kalangan setiap umat itu seorang Rasul supaya ( menyeru) hendaklah kamu menyembah Allah dan jauhilah taghut.” ( Surah A—Nahl ayat 36) Firman Allah "Dan sesungguhnya telah Kami bangkitkan di kalangan setiap umat itu seorang Rasul supaya (menyeru) hendaklah kamu menyembah Allah dan jauhilah taghut." (Surah A-Nahl ayat 36)
12. Tanamkan dalam diri perasaan takut hanya Tanamkan dalam diri perasaan takut hanya kepada Allah dan tidak takut kepada yang lain . kepada Allah dan tidak takut kepada yang lain. Perasaan takut itu seharusnya dapat menjauhkan diri dari kemurkaan Allah dan larangan-laranganNya. Perasaan takut itu seharusnya dapat menjauhkan diri dari kemurkaan Allah dan larangan-laranganNya.
13. Hendaklah sentiasa mengingati Allah dan berzikir kepada dengan menyebut NamaNya untuk menjadikan diam Hendaklah selalu mengingat Allah dan berzikir kepada dengan menyebut NamaNya untuk menjadikan diam itu adalah dalam keadaan berfikir dan apabila bercakap adalah kerana berzikir .Sebagaimana firman Allah “ Orang-orang yang beriman da hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah . itu adalah dalam keadaan berfikir dan apabila bercakap adalah kerana berzikir. Sebagaimana firman Allah "Orang-orang yang beriman da hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hnaya dengan mengingati Alah hati menjadi tenang.” ( surah Al-Rad' ayat 28) Ingatlah hnaya dengan mengingati Alah hati menjadi tenang. "(Surat Al-Rad 'ayat 28)
14. Hendaklah mencintai Allah dengan sebenar-benar cinta serta melebihi cinta terhadap yang lain., iaitu cinta yang menjadikan hati sentiasa merasa rindu dan terikat denganNya, mendorong diri menambahkan amal-amal kebaikan , berkorban dan berjihad di jalanNya sepanjang masa. hendaklah mencintai Allah dengan sebenar-benar cinta serta melebihi cinta terhadap yang lain., yaitu cinta yang menjadikan hati sentiasa merasa rindu dan terikat denganNya, mendorong diri menambahkan amal-amal kebaikan, berkorban dan berjihad di jalan-Nya sepanjang masa.
15. Hendaklah bertawakal sepenuhnya kepada Allah dalam setiap keadaan dan menyandarkan setiap urusan kepadaNya.Firman Allah “ dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah nescaya Ia akan memberi kecukupan kepadanya.” ( surah Al-Thalaq ayat 3) hendaklah bertawakal sepenuhnya kepada Allah dalam setiap keadaan dan menyandarkan setiap urusan kepadaNya.Firman Allah "dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Dia akan memberikan kecukupan kepadanya." (surah Al-Thalaq ayat 3)
16. Hendaklah mensyukuri segala nikmat yang telah dikurniakan ke atas diri kita .Firman Allah “ Dan (ingatlah juga) tatkala TuhanMu memaklumkan , sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambahkan ( ni'mat ) kepadamu dan jika kamu mengingkari ( ni'matKu) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.” ( Surah Ibrahim ayat 7) Hendaklah mensyukuri segala nikmat yang telah dikurniakan ke atas diri kita. Firman Allah "Dan (ingatlah juga) tatkala TuhanMu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (ni'matKu) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. "(Surah Ibrahim ayat 7)
17. Hendaklah sentiasa beristighfar memohon keampunan kepada Allah, kerana ia dapat membersihkan diri dari dosa serta memperbaharui iman dan taubat.. Hendaklah sentiasa beristighfar memohon ampunan kepada Allah, kerana ia dapat membersihkan diri dari dosa serta memperbaharui iman dan taubat .. Firman Allah “ Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan kejinya atau menzalimi diri mereka sendiri, tiba-tiba mereka teringatkan Allah, mereka terus memohon ampunterhadap dosa mereka dan siapakah lagi yang dapat mengampunkan dosa-dosa mereka selain Allah? Firman Allah "Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan kejinya atau menzalimi diri mereka sendiri, tiba-tiba mereka teringatkan Allah, mereka terus memohon ampunterhadap dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa mereka selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu sedang mereka mengetahui . Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu sedang mereka mengetahui. Balasannya ialah kemapunan Allah dari tuhan mereka .”(surah Al-Imran Ayat 135) Balasannya ialah kemapunan Allah dari tuhan mereka. "(Surah Al-Imran Ayat 135)
18. Sentiasa bermuraqabah ( merasai berasa di bawah pengawan) Allah dalam keadaan terang atau tersembunyi. Sentiasa bermuraqabah (merasakan berasa di bawah pengawan) Allah dalam keadaan terang atau tersembunyi.
Sifat-sifat yang wajib bagi Allah Sifat-sifat yang wajib bagi Allah
Sebagai jalan yang dapat membantu kita untuk memperkukuhkan keyakinan kepada allah, hendaklah kita mengetahui sifat-sifatNya , dan mengetahui Sifat-Sifat Allah itu ialah Fardhu Ain bagi setiap mukallaf lelaki mahupun perempuan. Sebagai jalan yang dapat membantu kita untuk memperkuat keyakinan kepada allah, hendaklah kita mengetahui sifat-sifatNya, dan mengetahui Sifat-Sifat Allah itu adalah Fardhu Ain bagi setiap mukallaf laki-laki maupun perempuan.
Adapun kaedah mengetahui sifat-sifat Allah itu terbahagi kepada dua bahagian . Adapu metode mengetahui sifat-sifat Allah itu terbagi atas dua bagian.
A. Mengetahui sifat-sifat Allah secara Ijmali (ringkas) , iaitu bahawa seseorang itu mengiktikadkan dengan teguh di dalam hatinya , bahawasayanya wajib bagi Allah bersifat dengan segala sifat kesempurnaan yang layak dengan keagunganNya , serta mengiktikadkan bahawa mustahil bagi Allah bersifat dengan sifat-sifat kekurangan. Mengetahui sifat-sifat Allah secara Ijmali (ringkas), yaitu bahwa seseorang itu mengiktikadkan dengan teguh di dalam hatinya, bahawasayanya wajib bagi Allah bersifat dengan segala sifat kesempurnaan yang layak dengan keagunganNya, serta mengiktikadkan bahwa mustahil bagi Allah bersifat dengan sifat-sifat kekurangan.
B. Mengetahui sifat-sifat Allah dengan secara tafsili ( lengkap dan terperinci ) , iaitu bahawa seseorang itu beriktikad dengan iktikad yang teguh dengan dalil-dalil akal dan dalil naqli . Mengetahui sifat-sifat Allah dengan secara tafsili (lengkap dan terperinci), yaitu bahwa seseorang itu beriktikad dengan iktikad yang teguh dengan dalil-dalil akal dan dalil naqli. Bahawasanya wajib bagi Allah bersifat dengan sifat-sifat kesempurnaan dan mustahil Dia bersifat dengan sifat sifat kekurangan. Sesungguhnya wajib bagi Allah bersifat dengan sifat-sifat kesempurnaan dan mustahil Dia bersifat dengan sifat sifat kekurangan.
Dalam hal ini dikehendaki tiga perkara . Dalam hal ini diperlukan tiga hal:
a) Iktikad itu hendaklah teguh , tidak bercampur syak atau ragu-ragu. Bilamana iktikad kita masih disertai syak, zhan dan waham, maka tidaklah dapat dikatakan iktikad itu suatu yang betul. Iktikad itu hendaklah teguh, tidak bercampur syak atau ragu-ragu. Bilamana iktikad kita masih disertai keraguan, zhan dan waham, maka tidaklah dapat dikatakan iktikad itu suatu yang benar.
b) Iktikad itu hendaklah bersesuaian dengan iktikad ahlu'l sunnah wa'l jamaah , kerana inilah iktikad yang sesuai. Iktikad itu harus sesuai dengan iktikad ahlu'l sunnah wa'l jamaah, karena inilah iktikad yang sesuai. Bilamana ia tidak seperti demikian , atau menyerupai iktikad Yahudi dan Nasrani, maka tiadalah ia dinmkan iktikad yang betul. Bilamana ia tidak seperti demikian, atau menyerupai iktikad Yahudi dan Nasrani, maka itu bukanlah dinmkan iktikad yang benar.
c) Iktikad itu hendaklah disokong oleh dalil , sekalipun hanya dengan dalil ijmali ( ringkasan). Iktikad itu harus didukung oleh dalil, sekalipun hanya dengan dalil ijmali (ringkasan). Apabila iktikad kita tidak disertai dengan dalil , maka iktikad itu disebut sebagai iktikad taklid. Apabila iktikad kita tidak disertai dengan dalil, maka iktikad itu disebut sebagai iktikad taklid. Sedangkan iktikad atau keyakinan yang tidak teguh dan tidak sesuai dengan iktikad ahlu'l sunnah wa'l jamaah , para ulama telah sepakat mengatakan bahawa iktikad itu adalah iktikad kafir , manakala taklid tidak dihukumkan kafir. Sedangkan iktikad atau keyakinan yang tidak teguh dan tidak sesuai dengan iktikad ahlu'l sunnah wa'l jamaah, para ulama telah sepakat mengatakan bahwa iktikad itu adalah iktikad kafir, sedangkan taklid tidak dihukumkan kafir.
Perbahasan berkenaan taqlid Perbahasan mengenai taqlid
Dalam kedudukan iman taqlid ini , terdapat perbezaan pendapat di kalangan ulama' tauhid . Dalam peringkat iman taqlid ini, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama 'tauhid. Pendapat yang lebih kuat daripadaNya , mengatakan , mengatakan bahawa orang-orang yang taqlid itu dihukumkan sebagai seorang mukmin yang derhaka , sekiranya seseorang itu mampu untuk mengemukakan dalil-dalil dengan belajar, tetapi dia tidak berbuat demikian , yakni tidak mahu lagi menambah ilmu pengetahuannya dalam masalah akidah ini. Pendapat yang lebih kuat dari Dia, mengatakan, mengatakan bahwa orang-orang yang taqlid itu dihukumkan sebagai seorang mukmin yang durhaka, jika seseorang itu mampu untuk mengemukakan dalil-dalil dengan belajar, tetapi dia tidak berbuat demikian, yakni tidak mau lagi menambah ilmu pengetahuannya dalam masalah akidah ini.
Sebaliknya , seandainya seseorang itu telah berusaha menuntut ilmu, namun dia tidak kuasa juga menemukan dalil-dalil , baik dalil aqli, mahupun dalil naqli, maka tidaklah dia dihukumkan seorang mukmin yang derhaka. Sebaliknya, seandainya seseorang itu telah berusaha menuntut ilmu, namun ia tidak kuasa juga menemukan dalil-dalil, baik dalil aqli, maupun dalil naqli, maka tidaklah dia dihukumkan seorang mukmin yang durhaka.
Sifat-sifat yang wajib, mustahil dan harus bagi Allah:
Sifat-sifat yang wajib 20 serta mustahil 20 bagi Allah Sifat-sifat yang wajib 20 dan mustahil 20 bagi Allah iaitu yaitu
1. Wujud ertinya : Ada ada artinya: Ada , dan mustahil bagiNya bersifat tiada , Dan mustahi bagi-Nya bersifat tidak
2. Qidam ertinya : dahulu atau sedia Qidam artinya: dahulu atau tersedia . . Mustahil bagiNya bersifat ' baharu' Mustahil bagi-Nya bersifat 'baru'
3. Baqa' ertinya : kekal . Baqa 'artinya: kekal. Mustahil bagiNya bersifat “ Fana” atau “sementara” Mustahil bagi-Nya bersifat "Fana" atau "sementara"
4. Muhkalafafuhi Li'l Hawaditsi Muhkalafafuhi Li'l Hawaditsi , ertinya :Berlainan Ia dengan segala yang baharu. , Artinya: Berlainan Ia dengan segala yang baru. Dan mustahil bagiNya bersifat “sama dengan segala yang baharu”. Dan mustahil bagi-Nya bersifat "sama dengan segala yang baru".
5. Qiyamuhu Bi Nafsihi , ertinya :Berdiri Ia dengan sendirinya. Qiyamuhu bi nafsihi, artinya: Ia Berdiri dengan sendirinya. Dan mustahil bagi Allah “ berdiri dengan lainNya” Dan mustahil bagi Allah "berdiri dengan lainNya"
6. Wahdaniyah , ertinya :Maha Esa . Wahdaniyah, artinya: Maha Esa. Dan mustahil bagi Allah bersifat “ berbilang”. Dan mustahil bagi Allah bersifat "beberapa".
7. Qudrat , ertinya :Maha Kuasa . Qudrat, artinya: Maha Kuasa. Dan mustahil baginya bersifat “ lemah” Dan mustahil baginya bersifat "lemah"
8. Iradat , ertinya : Maha menentukan . Iradat, artinya: Maha menentukan. Dan mustahil bagiNya bersifat “ terpaksa “. Dan mustahil bagi-Nya bersifat "terpaksa".
9. Ilmu,ertinya :Maha mengetahui . Ilmu, artinya: Maha mengetahui. Dan mustahil bagi Allah bersifat “ jahil” atau “ bodoh”. Dan mustahil bagi Allah bersifat "jahil" atau "bodoh".
10. Hayat , ertinya :Maha Hidup. Hayat, artinya: Maha Hidup. Dan mustahil bagi Allah bersifat “ mati”. Dan mustahil bagi Allah bersifat "mati".
11. Sama' , ertinya : Maha mendengar . Sama ', artinya: Maha mendengar. Dan mustahil bagiNya bersifat “ pekak”. Dan mustahil bagi-Nya bersifat "tuli".
12. Bashar , ertinya :Maha melihat . Bashar, artinya: Maha melihat. Dan mustahil bagiNya bersifat “ buta”. Dan mustahil bagi-Nya bersifat "buta".
13. Kalam , ertinya :Maha Berkata-kata . Kalam, artinya: Maha Berkata-kata. Dan mustahil bagiNYa bersifat “ Bisu “. Dan mustahil baginya bersifat "Bisu".
14. Kaunuhu Qadirun ertinya : Keadaan Allah yang Maha Berkuasa . Kaunuhu Qadirun ertinya: Keadaan Allah yang Maha Berkuasa. Dan mustahil baginya berkeadaan Dan mustahil baginya bersifat “ lemah” "Lemah"
15. Kaunuhu Muridun , ertinya : Keadaan Allah Yang Maha Menentukan . Dan mustahil bagiNya berkeadaan “ terpaksa “. Kaunuhu Muridun, ertinya: Keadaan Allah Yang Maha Menentukan. Dan mustahil bagi-Nya dalam keadaan "terpaksa".
16. Kaunuhu 'alimun , ertinya : keadaan Allah Yang Maha Mengetahui . Dan mustahil bagi Allah berkeadaan “ bodoh”. Kaunuhu 'Alimun, artinya: keadaan Allah Yang Maha Mengetahui. Dan mustahil bagi Allah dalam keadaan "bodoh".
17. Kaunuhu Hayyun , ertinya : Keadaan Allah yang Maha Hidup. Kaunuhu hayyun, ertinya: Keadaan Allah yang Maha Hidup. Dan mustahil bagiNya berkeadaan “ Mati”. Dan mustahil bagi-Nya dalam keadaan "Mati".
18. Kaunuhu sami'un , ertinya : Keadaan Allah Yang Maha Melihat . Kaunuhu Sami'un, artinya: Keadaan Allah Yang Maha Melihat. Dan mustahil bagiNya berkeadaan “buta” Dan mustahil bagi-Nya dalam keadaan "buta"
19. Kaunuhu Bashirun , ertinya : Keadaan Allah Yang Maha Melihat . Kaunuhu Bashirun, ertinya: Keadaan Allah Yang Maha Melihat. Dan mustahil bagi Allah berkeadaan “ buta “. Dan mustahil bagi Allah dalam keadaan "buta".
20. Kaunuhu Mutakalimun , ertinya: Keadaan Allah yang Maha Berkata-kata. Dan mustahil bagiNya berkeadaan “ Bisu”. Kaunuhu Mutakalimun, ertinya: Keadaan Allah yang Maha Berkata-kata. Dan mustahil bagiNya berkeadaan "Bisu.
Aqidah Syi'ah tentang Al-Qur'an
Berkata Muhammad bin Murtadlaa Al-Kaasyi dalam – seseorang yang dianggap ‘alim dan ahli hadits dari kalangan Syi’ah:
لم يبق لنا اعتماد على شيء من القران. اذ على هذا يحتمل كل اية منه أن يكون محرفاً ومغيراً ويكون على خلاف ما أنزل الله فلم يقب لنا في القران حجة أصلا فتنتفى فائدته وفائدة الأمر باتباعه والوصية بالتمسك به
“Tidaklah tersisa bagi kami untuk berpegang suatu ayat dari Al-Qur’an. Hal ini disebabkan setiap ayat telah terjadi pengubahan sehingga berlawanan dengan yang diturunkan Allah. Dan tidaklah tersisa dari Al-Qur’an satu ayatpun sebagai hujjah. Maka tidak ada lagi faedahnya, dan faedah untuk menyuruh dan berwasiat untuk mengikuti dan berpegang dengannya ….” [Tafsir Ash-Shaafiy 1/33]
Berkata Muhammad bin Ya’qub Al-Kulainiy – seorang yang dianggap ahli hadits dari kalangan Syi’ah – (w. 328/329 H) :
عن أبي بصير عن أبي عبد الله عليه السلام قال : وإن عندنا لمصحف فاطمة (ع) وما يدريهم ما مصحف فاطمة 'ع'. قال : قلت : وما مصحف فاطمة (ع) ؟ قال : مصحف فاطمة فيه مثل قرانكم هذا ثلاث مرات. والله ما فيه من قرانكم حرف واحد. قال : قلت : هذا والله العلم
Dari Abu Bashiir, dari Abu ‘Abdillah ‘alaihis-salaam ia berkata : “Sesungguhnya pada kami terdapat Mushhaf Faathimah. Dan tidaklah mereka mengetahui apa itu Mushhaf Faathimah”. Aku berkata : “Apakah itu Mushhaf Faathimah ?”. Abu ‘Abdillah menjawab : “Mushhaf Faathimah itu, di dalamnya tiga kali lebih besar daripada Al-Qur’an kalian. Demi Allah, tidaklah ada di dalamnya satu huruf pun dari Al-Qur’an kalian”. Aku berkata : “Demi Allah, ini adalah ilmu” [Al-Kaafiy 1/457].
عن هشام بن سالم عن أبي عبد الله عليه السلام قال : أن القران الذي جاء به جبريل عليه السلام إلى محمد صلى الله عليه وسلم سبعة عشر ألف اية
Dari Hisyam bin Saalim, dari Abu ‘Abdillah ‘alaihis-salaam ia berkata : “Sesungguhnya Al-Qur’an yang diturunkan melalui perantaraan Jibril ‘alaihis-salaam kepada Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam terdiri dari 17.000 (tujuh belas ribu) ayat” [Al-Kaafiy 4/456].
Berkata Muhammad Baaqir Taqiy bin Maqshuud Al-Majlisiy (w. 1111 H) – seorang yang dianggap imam dan ahli hadits di masanya – ketika mengomentari hadits di atas :
موثق، وفي بعض النسخ عن هشام بن سالم موضع هارون ابن سالم، فالخبر صحيح ولا يخفى أن هذا الخبر وكثير من الأخبار في هذا الباب متواترة معنى، وطرح جميعها يوجب رفع الاعتماد عن الأخبار رأسا، بل ظني أن الأخبار في هذا الباب لا يقصر عن أخبار الامامة فكيف يثبتونها بالخبر ؟
”Shahih. Dalam sebagian naskah tertulis : ”dari Hisyaam bin Saalim” pada tempat rawi yang bernama Haaruun bin Saalim. Maka khabar/riwayat ini shahih dan tidak tersembunyi lagi bahwasannya riwayat ini dan banyak lagi yang lainnya dalam bab ini telah mencapai derajat mutawatir secara makna. Menolak keseluruhan riwayat ini (yang berbicara tentang perubahan Al-Qur’an) berkonsekuensi menolak semua riwayat (yang berasal dari Ahlul-Bait). Aku kira, riwayat-riwayat dalam bab ini tidaklah lebih sedikit dibandingkan riwayat-riwayat tentang imamah. Nah, bagaimana masalah imamah itu bisa ditetapkan melalui riwayat ? [Mir-aatul-‘Uquul fii Syarhi Akhbaari Aalir-Rasuul 12/525].
Berkata Sulthan Muhammad bin Haidar Al-Khurasaaniy :
اعلم، أنه قد استفاضت الأخبار عن الأئمة الأطهار بوقوف الزيادة والنقيصة والتحريف والتغيير فيه
”Ketahuilah bahwasannya telah banyak tersebar khabar-khabar dari para imam yang suci tentang adanya penambahan, pengurangan, penyimpangan, dan perubahan Al-Qur’an...” [Bayaanus-Sa’aadah fii Muqaamaatil-’Ibaadah 1/12].
Adapun beberapa contoh ayat Al-Qur’an versi Syi’ah sebagaimana termaktub dalam sebagian kitab-kitab mereka adalah :
1. QS. Al-Baqarah ayat 23:
عن جابر قال : نزل جبريل عليه السلام بهذا الاية على محمد هكذا : وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فِي عَلِيٍّ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ
Dari Jaabir ia berkata : Jibril ’alaihis-salaam turun dengan ayat ini kepada Muhammad : ”Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) atas ’Ali, buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu” [Al-Kaafiy 2/381].
2. QS. Al-Ma’aarij ayat 1–2 :
عن أبي بصير عن أبي عبد الله عليه السلام : سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ * لِلْكَافِرينَ بِوِلَايَةِ عَلِي لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ
Dari Abu Bashiir, dari Abu ’Abdillah ’alaihis-salaam : ”Seseorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi, untuk orang-orang kafir terhadap wilayah ’Ali, yang tidak seorang pun dapat menolaknya” [Al-Kafiy 2/390].
3. QS. Al-Ahzaab ayat 71:
عن أبي بصير عن أبي عبد الله في قوله تعالى : (وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فِي وِلَايَة عَلِي وَوِلَايَةِ الْأَئِمَّةِ مِنْ بَعْدِهِ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا) هكذا نزلت
Dari Abu Bashiir dari Abu ’Abdillah dalam firman Allah ta’ala : ”Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya dalam wilayah ’Ali dan para imam setelahnya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar” . Begitulah ayat tersebut diturunkan ” [Al-Kaafiy 2/372].
4. QS. Muhammad ayat 26:
عن أبي عبد الله عليه السلام في قوله عز وجل الذي نزل به جبريل عليه السلام على محمد صلى الله عليه واله وسلم : ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ اللَّهُ فِي عَلِيٍّ سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ
Dari Abu ’Abdillah ’alaihis-salaam dalam firman Allah ’azza wa jalla yang diturunkan melalui perantaraan Jibril ’alaihis-salaam kepada Muhammad shallallaahu ’alaihi wa aalihi wasallam : ”Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah dalam hal (wilayah) ’Ali : "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan" [Al-Kaafiy 2/388].
Inilah sedikit info tentang ’aqidah Syi’ah dalam Al-Qur’an. Semoga ada manfaatnya untuk kewaspadaan kita terhadap syubhat mereka. Hanya kepada Allah lah kita memohon perlindungan dan petunjuk.
Bahaya Laten Penyimpangan Aqidah
Bagi seorang muslim keharusan memiliki akidah yg benar merupakan sesuatu yg tdk bisa ditawar lagi. Bagi akidah yg benar kedudukan seperti kepala bagi jasad. Di atas akidah yg benar inilah akan dibangun segala amal perbuatan yg nanti akan menentukan bermanfaat atau tdk amalan tersebut di hadapan Allah.
Dalam pembahasan yg telah lewat kita telah mengenal tentang awal mula terjadi kerusakan fitrah pada manusia dan siapa yg mendalangi kerusakan tersebut. Kerusakan terbesar yg menodai kesucian fitrah tiap insan adl penyimpangan di dlm aqidah. Kerusakan inilah yg menjadi tujuan akhir dari tiap gerakan setan yg berlayar dan berlabuh di atas kesucian fitrah manusia dgn senjata yg sulit tertandingi kecuali oleh .Iorang2 yg mendapat rahmat dan taufik serta hidayah dari Allah
Dua senjata ampuh setan dlm merusak fitrah manusia adl syubhat dan syahwat. Dengan syubhat yg disebarkan setan sesuatu yg haq bisa menjadi samar-samar bahkan menjadi batil dan sebalik yg batil bisa menjadi haq dlm pandangan orang yg terfitnah. Dengan syubhat pula tauhid bisa menjadi syirik dan sebalik syirik bisa menjadi tauhid. Pun dgn syubhat sunnah bisa menjadi bid’ah dan bid’ah bisa menjadi sunnah. Demikian seterusnya.
Adapun syahwat mk dengan semua keharaman akan mudah dilakukan dan menjadi sesuatu yg membahagiakan dan mendatangkan kepuasan hidup; mencuri berzina berjudi minum khamr membunuh mencaci maki menyakiti berbuat sihir dan segala bentuk keharaman lainnya.
Bila umat berkubang dlm kerusakan fitrah dan aqidah mk tdk ada penyebab selain syubhat dan syahwat. Oleh krn itu Allah mengatakan di dlm Al Qur’an:
“Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yg memberi petunjuk dgn perintah kami ketika mereka sabar dan mereka meyakini ayat-ayat Kami.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Dengan kesabaran dan keyakinan akan didapatkan kepemimpinan dlm agama di muka bumi ini.”
As-Sa’di dlm Tafsir- mengatakan: “Derajat yg tinggi ini mereka peroleh dgn kesabaran dlm belajar dan mengajar berdakwah di bersabar terhadap gangguan di jalan Allah dan menahanIjalan Allah diri-diri mereka utk berlabuh dlm lautan maksiat dan lautan syahwat.
“Mereka yakin dgn ayat-ayat Kami’ arti dgn keimanan mereka terhadap ayat-ayat Allah mereka sampai ke derajat yakin yaitu ilmu yg sempurna yg menuntut amal. Mereka sampai ke derajat yakin krn mereka belajar dgn benar dan mengambil ilmu tersebut dgn dalil-dalil yg menghasilkan keyakinan. Mereka mempelajari terus-menerus ilmu dgn dalil-dalil sehingga mengantarkan mereka ke derajat yakin. mk dgn kesabaran dan keyakinan akan diperoleh kepemimpinan dlm agama.”
Dalam ayat ini Allah memberikan pelajaran besar bahwa utk mematahkan kedua senjata iblis tersebut adl dgn cara mempelajari ilmu dan bersabar. Dengan ilmu akan terpatahkan segala wujud dan bahaya syubhat dan dgn kesabaran akan bisa terpadamkan kobaran api syahwat.
Aqidah adalah Pondasi Islam
Aqidah adl sesuatu yg sangat penting krn di atas dibangun amalan-amalan seorang muslim. Arti bila aqidah ini rusak mk amalan yg terbangun di atas akan ikut rusak pula. Aqidah terhadap amalan bagaikan ruh terhadap jasad seseorang. Nilai sebuah amalan tergantung pada bagus atau tdk dasar amalan tersebut. Rasulullah bersabda dlm sebuah hadits:r
Dari Ibnu ‘Umar c berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda: ‘Islam di bangun di atas lima dasar: bersaksi bahwa tdk ada sesembahan yg benar melainkan Allah dan Muhammad adl utusan Allah mendirikan shalat menunaikan zakat berhaji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan’.”
Al-Imam An-Nawawi mengatakan: “Sesungguh hadits ini adl dasar yg agung dlm mengilmui agama dan di atas dasar inilah Islam tegak dan hadits ini telah menghimpun rukun-rukun agama.”
Aqidah yang Benar
Telah disebutkan bahwa aqidah merupakan ruh dari semua amalan di dlm Islam. Akan tetapi pada kenyataan banyak jenis aqidah berkembang di tengah kaum muslimin. Manakah yg menjadi pondasi Islam tersebut? Dan manakah aqidah yg bukan menjadi pondasinya? Aqidah yg benar adl aqidah yg terambil dari Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dgn . Aqidah inilah yg menjadir dan Rasul-Nya Iapa yg dimaukan oleh Allah pondasi Islam dan yg menjadi asas diterima seluruh amalan. Inilah makna ucapan Al-Imam Asy-Syafi’i ketika beliau menyatakan “Aku beriman kepada Allah dan apa-apa yg diutus-Nya sesuai dgn apa yg dimaukan-Nya”. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ucapan Asy-Syafi’i adl haq wajib atas tiap muslim utk meyakininya. Barangsiapa meyakini dan tdk melakukan apa-apa yg akan membatalkan mk sungguh dia telah menempuh jalan keselamatan di dunia dan di akhirat.
”Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t mengatakan: “Ucapan Al-Imam Asy-Syafi’i mengandung keimanan kepada apa yg datang dari Allah di dlm kitab-Nya sesuai dgn apa yg dimaukan-Nya tanpa menambah mengurangi dan menyelewengkannya.”
Asy-Syaikh Ibnu Baz mengatakan: “Telah jelas dgn dalil-dalil syar’i dari Al Qur’an dan As Sunnah bahwa amalan-amalan serta semua ucapan akan sah diterima apabila muncul dari aqidah yg benar. Apabila aqidah tersebut batil mk batal pula seluruh amalan dan ucapan yg dibangun di atasnya. Sebagaimana firman Allah:
“Barangsiapa yg mengingkari keimanan mk sungguh telah terhapus amalan dan dia di akhirat termasuk orang2 yg merugi”.
“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang2 sebelummu jika kamu menyekutukan Allah niscaya benar-benar amalmu akan terhapus dan kamu benar-benar termasuk orang2 yg merugi.”
Ayat-ayat yg semakna dgn ini banyak sekali. Al Qur’an dan As Sunnah telah menunjukkan bahwa aqidah yg benar adl aqidah yg terhimpun dan terangkum di dlm rukun iman yaitu kepada malaikat-Nya kepada kitab-kitab-NyaIberiman kepada Allah kepada rasul-rasul-Nya kepada hari kiamat dan kepada takdir Allah yg baik maupun buruk. Perkara yg enam ini merupakan prinsip-prinsip dasar I menurunkan Al Qur’an dan Allah Iaqidah yg benar yg karena Allah .rmengutus Rasul-Nya Muhammad
Kesimpulan aqidah yg benar adl aqidah yg diambil dari Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dgn apa yg dimaukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Aqidah yg benar ini adl asas yg Islam dibangun di .Iatas dan pondasi dibangun seluruh amalan dan ucapan yg diridhai Allah.
Aqidah yg Rusak:
Aqidah yg rusak adl lawan aqidah shahihah. Yaitu aqidah yg terambil dari peninggalan nenek moyang dari fanatisme golongan jamaah atau individu Idan yg terambil dari akal. Tentang aqidah yg rusak ini Allah menjelaskan di dlm firman-Nya:
“Dan demikianlah Kami tdk mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dlm suatu negeri melainkan orang2 yg hidup mewah di negeri itu berkata: ‘Sesungguh kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguh kami adl pengikut jejak-jejak mereka.’ berkata: ‘Apakah kamu akan mengikuti mereka sekalipun aku membawa utk kalian yg lbh memberi petunjuk daripada apa yg kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?’ Mereka menjawab: ‘Sesungguh kami mengingkari yg kamu diutus utk menyampaikannya’.”
“Dan apabila dikatakan kepada mereka : ‘Ikutilah apa yg diturunkan oleh Allah!’ Mereka mengatakan: ‘ tetapi kami hanya mengikuti apa yg telah kami dapati dari nenek moyang kami.’ walaupun nenek moyang mereka itu tdk mengetahui sesuatu apapun dan tdk mendapat petunjuk?”
“Maka tatkala Musa datang kepada mereka dgn membawa mu’jizat-mu’jizat Kami yg nyata mereka berkata: ‘Ini tdk lain hanyalah sihir yg dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar ini pada masa nenek moyang kami dulu’.”
“Dan sesungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaum lalu ia berkata: ‘Hai kaumku sembahlah oleh kalian Allah sekali-kali tdk ada sembahan bagi kalian selain Dia. mk mengapa kamu tdk bertakwa .’ mk pemuka-pemuka orang yg kafir diantara kaum menjawab: ‘Orang ini tdk lain hanyalah manusia seperti kalian yg bermaksud hendak menjadi orang yg lbh tinggi dari kalian. Dan kalau Allah menghendaki tentu dia mengutus beberapa orang malaikat belum pernah kami mendengar ini pada masa nenek moyang kami dahulu. Ia tdk lain hanyalah seseorang lelaki yg berpenyakit gila mk tunggulah terhadap sampai suatu waktu’.”
“Mereka menjadikan orang alim dan rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan Al-Masih putra Maryam padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa”.
kepadarAyat ini ditafsirkan oleh Rasulullah ‘Adi bin Hatim ketika ia datang dlm keadaan sudah menjadi seorang muslim sebagaimana riwayat Al-Imam Ahmad dlm Musnad beliau dan Al-Imam r lalu beliau rAt-Tirmidzi . ‘Adi bin Hatim menemui Rasululah membacakan ayat ini. ‘Adi bin Hatim berkata: “Mereka tdk menyembahnya.” berkata: “Bahkan mereka telah mengharamkan apa ygrRasulullah dihalalkan atas mereka dan menghalalkan apa yg telah diharamkan atas mereka lalu mereka mengikutinya? Itulah penyembahan kepada mereka.”
Ayat-ayat di atas menjelaskan corak aqidah batil yg diambil dari ajaran nenek moyang ajaran seseorang atau kelompoknya. Ayat-ayat di atas juga menjelaskan corak kehidupan jahiliyyah yg melilit leher-leher mereka dgn belenggu taqlid. Juga corak kehidupan Yahudi dan Nasrani yg dikungkung dlm penjara ghuluw dlm mensikapi tokoh-tokoh mereka.
Oleh krn itu mereka terus menerus berlabuh di lautan kebodohan dgn perahu tanpa nahkoda. Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dlm kitab Masail Al-Jahiliyyah mengatakan: “Sesungguh keyakinan mereka dibangun di atas prinsip-prinsip dasar yg paling besar yaitu taqlid dan ini merupakan kaidah yg besar terhadap seluruh agama kekafiran yg dulu ataupun yg terakhir.” Asy-Syaikh Ibnu Baz mengatakan bahwa orang2 yg menyelisihi aqidah yg benar dan terus berjalan dlm memerangi jumlah banyak sekali:
Pertama para penyembah patung berhala malaikat wali-wali jin pohon-pohon batu-batu dan lain sebagainya.
Kedua orang2 yg beraqidah ilhad di masa sekarang ini yg mereka adl pengikut Marxis dan Lenin serta penyeru-penyeru ilhad dan kufur selain mereka apapun istilah mereka; kapitalisme komunisme ba’tsiyyah dan sebagainya. Karena konsep dasar mereka adl tdk ada Tuhan dan bahwa kehidupan itu hanyalah materiil. Termasuk prinsip dasar mereka adl ingkar kepada hari akhir ingkar kepada surga neraka dan ingkar terhadap seluruh agama.
Ketiga apa-apa yg diyakini oleh sebagian aliran kebatinan atau sebagian orang2 sufi bahwa di antara tokoh atau wali-wali mereka ada yg berkedudukan dlm pengaturan alam ini dan mereka namakan dgn aqthabIseperti Allah autad aqwas dan sebagainya.
Bahaya Kerusakan Aqidah
Bahaya kerusakan aqidah berbentuk laten baik terhadap individu jamaah atau ummat di dunia dan di akhirat. Di antara bahaya-bahaya adl :
a} Menjerumuskan seseorang atau jamaah ke dlm lubang kesyirikan dan kekufuran serta pengingkaran terhadap aqidah .r dan dibawa oleh Rasul-Nya Iyg benar yg diturunkan oleh Allah
b} Menolak ketentuan-ketentuan syariat dan mengutamakan ajaran nenek moyang fanatisme akal dan sebagai daripada ketentuan-ketentuan syariat tersebut.
c} Mengakibatkan kehinaan keterbe-lakangan dan kerendahan umat Islam sepanjang masa dan tempat.
d} Memecah belah persatuan umat menghancurkan kejayaan mereka serta menghancurkan kemenangan demi kemenangan yg mereka telah raih.
e} .IMenjauhkan kaum muslimin dari pertolongan Allah
f} Menyebabkan terjatuh ke dlm neraka dan kekal di dlm .
Seruan Allah kepada Umat
“Ikutilah apa yg diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya amat sedikitlah kalian mengambil pelajaran .”
“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang2 yg di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tdk lain hanyalah mengikuti prasangka belaka dan mereka tdk lain hanyalah berdusta.”
“Katakanlah: ‘Hai ahli kitab janganlah kamu berlebih-lebihan dgn cara tdk benar dlm agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang2 yg telah sesat dahulu dan mereka telah menyesatkan kebanyakan dan mereka tersesat dari jalan yg lurus”.
Wallahu a’lam.
AKHLAK
Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).
Akhlak yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan hawa nafsu) dan bersifat adil. Jelasnya, ia merangkumi sifat-sifat seperti berbakti pada keluarga dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahim, berani mempertahankan agama, senantiasa bersyukur dan berterima kasih, sabar dan rida dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya. Masyarakat dan bangsa yang memiliki akhlak mulia adalah penggerak ke arah pembinaan tamadun dan kejayaan yang diridai oleh Allah Subhanahu Wataala. Seperti kata pepatah seorang penyair Mesir, Syauqi Bei: "Hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak. Bila akhlaknya telah lenyap, maka lenyap pulalah bangsa itu".
Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT , akhlak yang baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, seperti firman Allah dalam surat Al-Imran 110 yang artinya “Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia, menuju kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah”
Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam Surat Ar-Ruum ayat 41 yang berarti: "Telah timbul pelbagai kerusakan dan bencana alam di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleb tangan manusia. (Timbulnya yang demikian) karena Allah hendak merusakan mereka sebagai dari balasan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat)".
Islam mengutamakan AKHLAK
Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Di satu sisi kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan. Sehingga tidak dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari kalangan awam, seperti ucapan : “Wah udah ngerti agama kok kurang ajar sama orang tua.” Atau ucapan : “Dia sih agamanya bagus tapi sama tetangga tidak pedulian…”, dan lain-lain.
Seharusnya ucapan-ucapan seperti ini ataupun yang semisal dengan ini menjadi cambuk bagi kita untuk mengoreksi diri dan membenahi akhlak. Islam bukanlah agama yang mengabaikan akhlak, bahkan islam mementingkan akhlak. Yang perlu diingat bahwa tauhid sebagai sisi pokok/inti islam yang memang seharusnya kita utamakan, namun tidak berarti mengabaikan perkara penyempurnaannya. Dan akhlak mempunyai hubungan yang erat. Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap Allah dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba. Seorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin sempurna tauhid seseorang maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila seorang muwahhid memiliki akhlak yang buruk berarti lemah tauhidnya.
Rasul diutus untuk menyempurnakan AKHLAK
Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, rasul kita yang mulia mendapat pujian Allah. Karena ketinggian akhlak beliau sebagaimana firmanNya dalam surat Al Qalam ayat 4. bahkan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menegaskan bahwa kedatangannya adalah untuk menyempurnakan akhlak yang ada pada diri manusia, “Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak.” (HR.Ahmad, lihat Ash Shahihah oleh Asy Syaikh al Bani no.45 dan beliau menshahihkannya). Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain Anas memuji beliau shalallahu ‘alahi wasallam : “Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya : mengapa engkau berbuat ini ? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu ?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma disebutkan : “Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya.”
Keutamaan AKHLAK
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengabarkan bahwa suatu saat Rasulullah pernah ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik.” (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Lihat Riyadus Sholihin no.627, tahqiq Rabbah dan Daqqaq).
Tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menasehati sahabatnya, beliau shalallahu ‘alahi wasallam menggandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk bergaul/berakhlak yang baik kepada manusia sebagaimana hadits dari abi dzar, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan, dan dishahihkan oleh syaikh Al Salim Al Hilali).
Dalam timbangan (mizan) amal pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dari pada akhlak yang baik, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam : “ Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah akhlak yang baik.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, dishahihkan Al Bani. Lihat ash Shahihah Juz 2 hal 535).
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya.” (HR. Tirmidzi dengan sanad hasan. Diriwayatkan juga oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban. Lihat Ash shahihah Juz 2 hal 418-419).
Dari hadits-hadits di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling baik memiliki keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya setiap muslimah mengambil akhlak yang baik sebagai perhiasannya. Yang perlu diingat bahwa ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu, bukan pula hitam putih akhlak itu menurut ukuran adat yang dibuat manusia. Karena boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat bernilai jelek menurut timbangan syari’at atau sebaliknya.
Jelas bagi kita bahwa semuanya berpatokan pada syari’at, dalam semua masalah termasuk akhlak. Allah sebagai Pembuat syari’at ini, Maha Tahu dengan keluasan ilmu-Nya apa yang mendatangkan kemashlahatan/kebaikan bagi hamba-hamba-Nya. Wallahu Ta’ala a’lam.
Etika dan Moral
A. Pengertian Etika
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
Menurut Ahmad Amin, “etika adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan mereka, dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh manusia."
Menurut Soegarda Poerbakawatja, “etika adalah filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya bentuk perbuatan”.
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "the discipline which can act as the performance index or reference for our control system". Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standard yang akan mengatur pergaulan manusia didalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada; dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Etika disebut juga filsafat moral merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma, diantaranya norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-undangan, norma agama berasal dari agama, norma moral berasal dari suara hati dan norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari
Secara teoritis,
Etika mempunyai pengertian sebagai berikut:
1. Pertama, secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani ethos (jamaknya : ta etha), yang berarti “adat-istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam ari ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain.
2. Kedua, etika dipahami dalam pengertian yang berbeda dengan moralitas sehingga mempunyai pengertian yang jauh lebih luas. Dalam pengertian ini, etika dimengerti sebagai refleksi kritis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak dalam situasi konkret, situasi khusus tertentu. Etika adalah filsafat moral, atau ilmu yang membahas dan mengkaji secara kritis persoalan benar dan salah secara moral, tentang bagaimana harus bertindak dalam situasi konkret.
Etika merupakan bagian filsafat, sebagai ilmu etika mencari kebenaran dan sebagai filsafat etika mencari keterangan yang sedalam-dalamnya.
Etika berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh manusia beserta pembenarannya serta hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia (Gering supriadi, 1998:24).
B. Pengertian Moral
Dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin mores yang merupakan bentuk jamak dari perkataan mos yang berarti adat kebiasaan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak patut.
Moral dalam istilah dipahami juga sebagai:
(1) prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.
(2) kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.
(3) ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik.
Moral ialah tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika. Tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika sama ada baik atau buruk dinamakan moral.
Moral terbagi menjadi dua yaitu:
a. Baik; segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik
b. Buruk; tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai buruk.
Moral juga diartikan sebagai ajaran baik dan buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya (Purwadarminto, 1956 : 957). Dalam moral didiatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan, dan suatu perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang salah. Dengan demikian moral merupakan kendali dalam bertingkah laku.
Moral dapat diukur secara subyektif dan obyektif. Kata hati atau hati nurani memberikan ukuran yang subyektif, adapun norma memberikan ukuran yang obyektif. (Hardiwardoyo,1990). Apabila hati nurani ingin membisikan sesuatu yang benar, maka norma akan membantu mencari kebaikan moral.
Kemoralan merupakan sesuatu yang berkait dengan peraturan-peraturan masyarakat yang diwujudkan di luar kawalan individu. Dorothy Emmet(1979) mengatakan bahawa manusia bergantung kepada tatasusila, adat, kebiasaan masyarakat dan agama untuk membantu menilai tingkahlaku seseorang.
Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau sopan santun. Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa yang benar dan salah berdasarkan standar moral. Moralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber.
Standar moral ialah standar yang berkaitan dengan persoalan yang dianggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas kekuasaan, melebihi kepentingan sendiri, tidak memihak dan pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah, malu, menyesal, dan lain-lain.
Moral
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Pengertian Ushul Fiqh dapat dilihat sebagai rangkaian dari dua buah kata, yaitu : kata Ushul dan kata Fiqh; dan dapat dilihat pula sebagai nama satu bidang ilmu dari ilmu-ilmu Syari'ah.
Dilihat dari tata bahasa (Arab), rangkaian kata Ushul dan kata Fiqh tersebut dinamakan dengan tarkib idlafah, sehingga dari rangkaian dua buah kata itu memberi pengertian ushul bagi fiqh.
Kata Ushul adalah bentuk jamak dari kata ashl yang menurut bahasa, berarti sesuatu yang dijadikan dasar bagi yang lain. Berdasarkan pengertian Ushul menurut bahasa tersebut, maka Ushul Fiqh berarti sesuatu yang dijadikan dasar bagi fiqh.
Sedangkan menurut istilah, ashl dapat berarti dalil, seperti dalam ungkapan yang dicontohkan oleh Abu Hamid Hakim :
Artinya:
"Ashl bagi diwajibkan zakat, yaitu Al-Kitab; Allah Ta'ala berfirman: "...dan tunaikanlah zakat!."
Dan dapat pula berarti kaidah kulliyah yaitu aturan/ketentuan umum, seperti dalam ungkapan sebagai berikut :
Artinya:
"Kebolehan makan bangkai karena terpaksa adalah penyimpangan dari ashl, yakni dari ketentuan/aturan umum, yaitu setiap bangkai adalah haram; Allah Ta'ala berfirman : "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai... ".
Dengan melihat pengertian ashl menurut istilah di atas, dapat diketahui bahwa Ushul Fiqh sebagai rangkaian dari dua kata, berarti dalil-dalil bagi fiqh dan aturan-aturan/ketentuan-ketentuan umum bagi fiqh.
Fiqh itu sendiri menurut bahasa, berarti paham atau tahu. Sedangkan menurut istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Sayyid al-Jurjaniy, pengertian fiqh yaitu :
Artinya:
"Ilmu tentang hukum-hukum syara' mengenai perbuatan dari dalil-dalilnya yang terperinci."
Atau seperti dikatakan oleh Abdul Wahab Khallaf, yakni:
Artinya:
"Kumpulan hukum-hukum syara' mengenai perbuatan dari dalil-dalilnya yang terperinci".
Yang dimaksud dengan dalil-dalilnya yang terperinci, ialah bahwa satu persatu dalil menunjuk kepada suatu hukum tertentu, seperti firman Allah menunjukkan kepada kewajiban shalat.
Artinya:
".....dirikanlah shalat...."(An-Nisaa': 77)
Atau seperti sabda Rasulullah SAW :
Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamar (benda yang memabukkan)." (HR Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdillah).
Hadits tersebut menunjukkan kepada keharaman jual beli khamar.
Dengan penjelasan pengertian fiqh di atas, maka pengertian Ushul Fiqh sebagai rangkaian dari dua buah kata, yaitu dalil-dalil bagi hukum syara' mengenai perbuatan dan aturan-aturan/ketentuan-ketentuan umum bagi pengambilan hukum-hukum syara' mengenai perbuatan dari dalil-dalilnya yang terperinci.
Tidak lepas dari kandungan pengertian Ushul Fiqh sebagai rangkaian dari dua buah kata tersebut, para ulama ahli Ushul Fiqh memberi pengertian sebagai nama satu bidang ilmu dari ilmu-ilmu syari'ah. Misalnya Abdul Wahhab Khallaf memberi pengertian Ilmu Ushul Fiqh dengan :
Artinya:
"Ilmu tentang kaidah-kaidah (aturan-atura/ketentuan-ketentuan) dan pembahasan-pemhahasan yang dijadikan sarana untuk memperoleh hukum-hukum syara' mengenai perbuatan dari dalil-dalilnya yang terperinci."
Maksud dari kaidah-kaidah itu dapat dijadikan sarana untuk memperoleh hukum-hukum syara' mengenai perbuatan, yakni bahwa kaidah-kaidah tersebut merupakan cara-cara atau jalan-jalan yang harus ditempuh untuk memperoleh hukum-hukum syara'; sebagaimana yang terdapat dalam rumusan pengertian Ilmu Ushul Fiqh yang dikemukakan oleh Muhammad Abu Zahrah sebagai berikut :
Artinya :
"Ilmu tentang kaidah-kaidah yang menggariskan jalan-jalan utuk memperoleh hukum-hukum syara' mengenai perbuatan dan dalil-dalilnya yang terperinci."
Dengan lebih mendetail, dikatakan oleh Muhammad Abu Zahrah bahwa Ilmu Ushul Fiqh adalah ilmu yang menjelaskan jalan-jalan yang ditempuh oleh imam-imam mujtahid dalam mengambil hukum dari dalil-dalil yang berupa nash-nash syara' dan dalil-dalil yang didasarkan kepadanya, dengan memberi 'illat (alasan-alasan) yang dijadikan dasar ditetapkannya hukum serta kemaslahatan-kemaslahatan yang dimaksud oleh syara'. Oleh karena itu Ilmu Ushul Fiqh juga dikatakan :
Artinya:
"Kumpulan kaidah-kaidah yang menjelaskan kepada faqih (ahli hukum Islam) cara-cara mengeluarkan hukum-hukum dari dalil-dalil syara'."
o
25 Nama Nabi dan Rasul yang Wajib Kita Ketahui - Agama Islam
Wed, 26/04/2006 - 9:04pm — godam64
Dalam agama islam terdapat 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui dengan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang terakhir untuk seluruh umat spanjang masa, yaitu :
1. Adam AS.
2. Idris AS.
3. Nuh AS.
4. Hud AS.
5. Soleh AS.
6. Ibrahim AS.
7. Luth AS.
8. Ismail AS.
9. Ishak AS.
10. Yakub AS.
11. Yusuf AS.
12. Ayub AS.
13. Sueb AS.
14. Musa AS.
15. Harun AS.
16. Zulkifli AS.
17. Daud AS.
18. Sulaiman AS.
19. Ilyas AS.
20. Ilyasa AS.
21. Yunus AS.
22. Zakaria AS.
23. Yahya AS.
24. Isa AS.
25. Muhammad SAW.
Nabi yang mendapat julukan Ulul Azmi atau nabi/rasul yang memiliki ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan kenabiannya :
1. Nuh AS.
2. Ibrahim AS.
3. Musa AS.
4. Isa AS.
5. Muhammad SAW.
Mon, 08/05/2006 - 12:24am — godam64
Najis adalah sesuatu yang menjadi penghalang beribadah kepada Allah SWT yang berbentuk kotoran yang menempel pada zat, tubuh, pakaian atau benda lainnya.
Macam-macam najis :
- Binatang anjing
- Binatang babi
- minuman keras / miras yang memabukkan
- darah
- air kencing
- bangkai selain bangkai manusia, ikan dan belalang
Cara menghilangkan najis yang menempel :
1. Najis Ringan
Cukup dibasuh dengan air hingga bersih baik zat, warna, maupun baunya. Najis akibat air seni/kencing anak dibawah 2 tahun yang masih minum susu membersihkannya cukup dengan memercikkan air saja.
2. Najis Berat
Jika terkena air liur/ludah anjing maka membersihkannya harus dengan membasuh dengan air hingga 7 kali terus-menerus dengan salah satunya dengan medium tanah. Berarti 6 kali dibersihkan dengan air dan sekali dengan tanah.
Pengertian Wudhu/Wudu dan Tata Cara Wudhu - Agama Islam
Mon, 08/05/2006 - 12:24am — godam64
Wudhu adalah mensucikan diri dari segala hadast kecil sesuai dengan aturan syariat islam.
Niat Wudhu :
NAWAITUL WUDHUU-A LIROF'IL HADATSIL ASGHORI FARDHOL LILLAHI TA'AALAA.
Artinya :
Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena Allah Ta'ala.
Yang dapat membatalkan wudhu anda :
a. mengeluarkan suatu zat dari qubul (kemaluan) dan dubur (anus). Misalnya buang air kecil, air besar, buang angin/kentut dan lain sebagainya.
b. kehilangan kesadaran baik karena pingsan, ayan, kesurupan, gila, mabuk, dan lain-lain.
c. Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya tanpa tutup.
d. tidur dengan nyenyak, kecuali tidur mikro (micro sleep) sambil duduk tanpa berubah kedudukan.
Cara Berwudhu :
a. membaca bismillah
b. membasuh tangan
c. niat wudhu
d. berkumur dan membesihkan gigi (3x)
e. membasuh seluruh muka/wajah sampai rata (sela-sea janggut bila ada) (3x)
f. membasuh tangan hinnga siku merata (3x yang kanan dulu)
g. membasuh rambut bagian depan hingga rata (3x)
h. membasuh daun telinga/kuping hinnga merata (3x sebelah kanan dulu)
i. membasuh kaki hingga mata kaki sampai rata (3x kanan dahulu)
j. membaca doa setelah wudhu
Pengertian Mandi dan Jenis-Jenis Mandi - Agama Islam
Mon, 08/05/2006 - 12:24am — godam64
Mandi adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan tujuan untuk menghilangkan hadats besar.
Mandi Wajib / Mandi Junub :
1. Mandi yang dilakukan setelah bersetubuh (melakukan hubungan suami istri)
2. Setelah Haid/Menstruasi (Wanita)
3. Setelah Melahirkan/Nifas (Wanita)
4. Meninggal Dunia
Mandi Sunat/Sunah :
1. Mandi untuk Shalat jum'at
2. Mandi untuk Shalat hari raya
3. Sadar dari kehilangan kesadaran akibat pingsan, gila, dbb
4. Muallaf (baru memeluk/masuk agama islam)
5. Setelah memendikan mayit/mayat/jenazah
6. Saat hendak Ihram
7. Ketika akan Sa'i
8. Ketika hendak thawaf
9. dan lain sebagainya
Niat Mandi :
NAWAITUL GHUSLA LIROF'IL HADATSIL AKBARI FARDHOL LILLAHI TA'AALAA
Artinya :
Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah SWT.
Pengertian dan Penjelasan Shalat Sunat Tahajud, Dhuha, Istikhoroh, Tasbih, Taubat, Hajat, Safar
Mon, 08/05/2006 - 10:57pm — godam64
Persamaan Kata :
Shalat = Salat = Sholat = Solat
Sunat = Sunah
Tahajud = Tahajjud
Dhuha = Duha
Istikharah = Istikhoroh = Istikoroh
Safar = Shafar
Pada artikel ini akan dijelaskan pengertian shalat tahajud
1. Shalat Sunat Tahajud
Shalat sunat tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu tengah malam di antara shalat isya dan Shalat shubuh setelah bangun tidur. Jumlah rokaat shalat tahajud minimal dua rokaat hingga tidak terbatas. Saat hendak kembali tidur sebaiknya membaca ayat kursi, surat al ikhlas, surat al falaq dan surat an nas.
2. Shalat Sunat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunat yang dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00 hingga jam 10.00 waktu setempat. Jumlah roka'at shalat dhuha minimal dua rokaat dan maksimal dua belas roka'at dengan satu salam setiap du roka'at. Manfaat dari shalat dhuha adalah supaya dilapangkan dada dalam segala hal, terutama rejeki. Saat melakukan sholat dhuha sebaiknya membaca ayat-ayat surat al-waqi'ah, adh-dhuha, al-quraisy, asy-syamsi, al-kafirun dan al-ikhlas.
3. Shalat Sunat Istikhoroh
Shalat istikhoroh adalah shalat yang tujuannya adalah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan hidup baik yang terdiri dari dua hal/perkara maupun lebih dari dua. Hasil dari petunjuk Allah SWT akan menghilangkan kebimbangan dan kekecewaan di kemudian hari. Setiap kegagalan akan memberikan pelajaran dan pengalaman yang kelak akan berguna di masa yang akan datang. Contoh kasus penentuan pilihan :
- memilih jodoh suami/istri
- memilih pekerjaan
- memutuskan suatu perkara
- memilih tempat tinggal, dan lain sebagainya
Dalam melakukan shalat istikharah sebaiknya juga melakukan, puasa sunat, sodakoh, zikir, dan amalan baik lainnya.
4. Shalat Sunat Tasbih
Shalat tasbih adalah solat yang bertujuan untuk memperbanyak memahasucikan Allah SWT. Waktu pengerjaan shalat bebas. Setiap rokaat dibarengi dengan 75 kali bacaan tasbih. Jika shalat dilakukan siang hari, jumlah rokaatnya adalah empat rokaat salam salam, sedangkan jika malam hari dengan dua salam.
5. Shalat Sunat Taubat
Shalat taubat adalah shalat dua roka'at yang dikerjakan bagi orang yang ingin bertaubat, insyaf atau menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukannya dengan bersumpah tidak akan melakukan serta mengulangi perbuatan dosanya tersebut. Sebaiknya shalat sunah taubat dibarengi dengan puasa, sodaqoh dan sholat.
6. Shalat Sunat Hajat
Shalat Hajat adalah shalat agar hajat atau cita-citanya dikabulkan oleh Allah SWT. Shalat hajat dikerjakan bersamaan dengan ikhtiar atau usaha untuk mencapai hajat atau cita-cita. Shalat sunah hajat dilakukan minimal dua rokaat dan maksimal duabelas bisa kapan sajadengan satu salam setiap dua roka'at, namun lebih baik dilakukan pada sepertiga terakhir waktu malam.
7. Shalat Sunat Safar
Shalat safar adalah solat yang dilakukan oleh orang yang sebelum bepergian atau melakukan perjalanan selama tidak bertujuan untuk maksiat seperti pergi haji, mencari ilmu, mencari kerja, berdagang, dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah supaya mendapat keridhoan, keselamatan dan perlindungan dari Allah SWT.
Definisi Doa / Do'a / Berdoa - Arti, Pengertian, Taca Cara, dan Waktu Mustajab - Agama Islam
Sun, 04/06/2006 - 5:50pm — godam64
A. Arti Doa / Do'a
Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya.
B. Tujuan Berdo'a / Berdoa
- Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT
- Agar selamat dunia akhirat
- Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT
- Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terkutuk
C. Waktu-waktu yang tepat / mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT
- Ketika membaca AlQuran
- Setelah Solat wajib
- Pada saat tengah malam setelah sholat tahajud
- Saat melaksanakan ibadah haji
- Saat berpuasa wajib dan sunah
D. Adab atau Tata cara Berdoa / berdo'a
- Menghadap ke Kiblat / Ka'bah
- Sebelum berdoa membaca basmalah, istighfar dan hamdalah. Kemudian diikuti salawa nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.
- Mengangkat kedua telapak tangan sebelum berdoa dan mengusap muka dengan telapak tangan setelah doa.
- Melembutkan suara dan tenang saat berdoa
- khusyuk, ikhlas dan serius
- Berharap agar doanya diterima Allah SWT
- Berdoa berulang-ulang di lain waktu untuk menunjukkan keseriusan kita agar dikabulkan oleh Allah SWT
- Setelah berdoa ditutup dengan salawat nabi dan pujian pada Allah SWT.
Tata Cara Zikir Serta Arti, Pengertian dan Definisi - Ilmu Agama Islam
Sun, 04/06/2006 - 12:23am — godam64
Zikir adalah suatu kegiatan atau ucapan yang bertujuan agar selalu ingat kepada sang maha pencipta yaitu Allah SWT. Dari arti bahasa zikir berarti ingat. Berzikir untuk mengingat Allah SWT bisa dengan menyebut Asmaul Husna / nama-nama Allah SWT atawa bisa juga dengan melafalkan kalimat toyyibah / toyibah.
Zikir bisa dilakukan di mana saja asalkan di tempat yang suci terhindar dari kotor dan najis. Dalam berizikir kita harus dengan hati yang tulus dan ikhlas, tenang, suara yang lembut, khusyuk, dan lain-lain. Zikir berfungsi untuk menenangkan jiwa, perlindungan dari Allah SWT, meningkatkan keimanan dan mendapatkan kebahagiaan Allah kelak.
Macam-macam bacaan zikir dengan kalimat toyyibah :
1. Laaa illaahaillallooh / Laaa illaahaillallaah
artinya : Tidak ada tuhan selain Allah SWT
2. Allohuakbar / Allahuakbar
artinya : Allah maha besar
3. Subhaanallooh / Subhaanallaah
artinya : Maha suci Allah
4. Alhamdulillaah
artinya : Segala puji bagi Allah
5. Astaghfirullooh / Astaghfirullaah
artinya : Saya mohon ampun kepada Allah yang maha besar.
Definisi / Pengertian dan Sifat-Sifat Nabi dan Rosul / Rasul - Pendidikan Agama Islam
Sat, 03/06/2006 - 11:14pm — godam64
Rasul adalah seseorang dengan jenis kelamin laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan memiliki kewajiban untuk menyebar luaskan wahyu tersebut.
Nabi adalah seseorang dengan jenis kelamin pria yang mendapat wahyu dari Allah SWT namun tidak wajib disebarkan kepada orang lain.
Nabi dan rasul dalam ajaran islam wajib kita percayai karena terdapat pada rukun iman yang ke-4. Nabi serta rosul dalam menyampaikan dan menerima wahyu dari Allah SWT selalu dijaga dari perbuatan dosa dan salah yang disebut dengan ma'shum.
Nabi dan rasul sebelum diangkat menjadi nabi memiliki ciri-ciri kenabian / nubuwwah yang disebut juga dengan irhash. Nabi Muhammad SAW sejak kecil terkenal dengan akhlak yang mulia dengan sebutan al amin.
Sifat-sifat para nabi dan rasul Allah SWT :
1. Siddiq / siddik / sidiq / sidik
Siddiq berarti benar dan perkataan dan perbuatan. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang pembohong yang suka berbohong.
2. Amanah / Amanat
Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang pengkhianat yang suka khianat.
3. Fathonah / Fathanah / Fatonah
Fathonah adalah cerdas, pandai atau pintar. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.
4. Tabligh / Tablik / Tablig
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul menyembunyikan dan merahasiakan wahyu / risalah Alaah SWT.
Pengertian, Definisi, Jenis dan Tata Cara Sholat Sunat Rawatib Yang Mengiringi Solat Wajib - Praktek Ibadah Salat Agama Islam
Tue, 13/06/2006 - 1:23pm — godam64
A. Pengertian dan Definisi
Shalat sunah rawatib adalah shalat yang mengiringi solat wajib lima waktu dalam sehari yang bisa dikerjakan pada saat sebelum sholat dan setelah solat. Fungsi salat sunat rawatib adalah menambah serta menyempurnakan kekurangan dari shalat wajib.
B. Tata Cara dan Syarat Kondisi
1. Dikerjakan sendiri-sendiri tidak berjamaah
2. Mengambil tempat salat yang berbeda dengan tempat melakukan sholat wajib.
3. Shalat sunah rawatib dilakukan dua rokaat dengan satu salam.
4. Tidak didahului azan dan qomat
C. Jenis Salat Sunat Rawatib
1. Salat sunat qabliyah / qobliyah adalah sholat sunah yang dilaksanakan sebelum mengerjakan solat wajib.
2. shalat sunah ba'diyah adalah sholat yang dikerjakan setelah melakukan shalat wajib.
D. Macam-macam Sholat Sunah Rawatib
1. Salat sunat rawatib muakkad / penting
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum subuh dua rokaat
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Sesudah dzuhur dua rokaat
- Sesudah maghrib dua rokaat
- Sesudah isya dua rokaat
2. Salat sunat rawatib ghoiru muakkad / tidak penting
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Setelah zuhur dua rokaat
- Sebelum ashar empat rokaat
- Sebelum magrib dua rokaat
- Sebelum isya dua rokaat
Hutang Piutang Menurut Ajaran Islam - Definisi, Pengertian, Hukum, Rukun & Manfaat Dari Hutang Piutang - Pendidikan Agama Islam
Wed, 21/06/2006 - 4:32pm — godam64
Definisi dan Arti : Hutang Piutang adalah memberikan sesuatu yang menjadi hak milik pemberi pinjaman kepada peminjam dengan pengembalian di kemudian hari sesuai perjanjian dengan jumlah yang sama. Jika peminjam diberi pinjaman Rp. 1.000.000 maka di masa depan si peminjam akan mengembalikan uang sejumlah satu juta juga. Contoh hutang piutang modern yaitu kredit candak kulak, perum pegadaian, kpr BTN, Kredit investasi kecil / KIK, kredit modal kerja permanen / KMKP, dan lain sebagainya.
Hukum hutang piutang bersifat fleksibel tergantung situasi kondisi dan toleransi. Pada umumnya pinjam-meminjam hukumnya sunah / sunat bila dalam keadaan normal. Hukumnya haram jika meminjamkan uang untuk membeli narkoba, berbuat kejahatan, menyewa pelacur, dan lain sebagainya. Hukumnya wajib jika memberikan kepada orang yang sangat membutuhkan seperti tetangga yang anaknya sedang sakit keras dan membutuhkan uang untuk menebus resep obat yang diberikan oleh dokter.
Dalam Hutang Piutang Harus Sesuai Rukun yang Ada :
- Ada yang berhutang / peminjam / piutang / debitor
- Ada yang memberi hutang / kreditor
- Ada ucapan kesepakatan atau ijab qabul / qobul
- Ada barang atau uang yang akan dihutangkan
Hutang piutang dapat memberikan banyak manfaat / syafaat kepada kedua belah pihak. Hutang piutang merupakan perbuatan saling tolong menolong antara umat manusia yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT selama tolong-menolong dalam kebajikan. Hutang piutang dapat mengurangi kesulitan orang lain yang sedang dirudung masalah serta dapat memperkuat tali persaudaraan kedua belah pihak.
Wajib Ain / 'Ain dan Wajib Kifayah / Kifayat - Macam dan Jenis Wajib Dalam Agama Islam - Pendidikan Agama Islam Muslim Muslimah
Fri, 23/06/2006 - 11:19pm — godam64
Dalam Islam dikenal dua buah hukum wajib dalam kehidupan beribadah kepada Allah SWT sehari-hari, yaitu :
1. Wajib Ain / 'Ain
Wajib ain adalah suatu kewajiban untuk melaksanakan suatu perintah Allah SWT yang bersifat wajib mutlak dan berlaku pada setiap orang manusia atau individu di muka bumi ini.
Contoh Wajib Ain :
- Belajar menuntut ilmu "sampai ke negeri Cina"
- Sholat lima waktu
- Berpuasa di bulan ramadhan
2. Wajib Kifayah / Kifayat
Wajib ain adalah suatu kewajiban untuk melaksanakan suatu perintah Allah SWT yang bersifat wajib mutlak dan berlaku hanya pada satu, beberapa atau sebagian orang saja, asalkan pada suatu lingkungan atau komunitas ada yang telah atau dapat melaksanakannya. Secara skala perbandingannya harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh suatu lingkungan tersebut.
Contoh Wajib Kifayah :
- Memandikan, menyolatkan dan menguburkan jenazah orang meninggal
- Membantu orang yang sedang tertimpa musibah
- Membersihkan masjib dan mushola
Pengertian, Penjelasan dan Tata Cara Shalat Sunat Tarawih dan Solat Witir - Arti, Definisi, Syarat - Praktek Ibadah Sholat Sunah
Thu, 29/06/2006 - 11:11am — godam64
A. Salat Sunat Tarawih / Taraweh / Teraweh
Sholat tarawih adalah sholat yang dikerjakan di malam bulan ramadhan yang dapat dikerjakan secara sendiri-sendiri atau berjamaah bersama-sama. Waktu pelaksanaan sholat tarawih adalah setelah pelaksanaan solat isya sampai dengan terbit fajar shubuh.
Solat trawih hukumnya sunat muakkad / sunat penting yang terdiri dari 8 atau 20 rokaat diakhiri dengan shalat sunah witir 3 roka'at. Setiap dua atau empat roka'at diakhiri satu salam. Pada raka'at kedua ada baiknya membaca surat al-ikhlas setelah membaca surat al-fatihah.
B. Solat Sunah Witir
Sholat witir adalah ibadah sholat tambahan yang dikerjakan pada malam hari di bulan romadhon yang menjadi penutup ibadah dengan jumlah rakaat yang ganjil. Setiap dua rokaat dilanjutkan dengan satu tahiyat. Hukum solat witir adalah sunat muakkad yang waktu pengerjaan solatnya adalah setelah salat isya atau setelah salat tarawih.
Sholat witir dikerjakan dengan jumlah rokaat yang ganjil. Jika melakukan witir tiga roka'at dapat langsung salam / satu tahiyat. Pada rokaat pertama dibaca surat al-a'laa, rakaat kedua al kafirun dan yang ketiga membaca tiga surat sekaligus berurutan al ikhlas, al falaq dan an naas.
Pengertian dan Penjelasan Sewa Menyewa Dari Sisi Islam - Definisi, Hukum, dan Contoh Kegiatan Sewa Menyewa Dasar
Thu, 06/07/2006 - 11:05am — godam64
A. Arti / Pengertian / Definisi Sewa Menyewa
Sewa menyewa adalah suatu perjanjian atau kesepakatan di mana penyewa harus membayarkan atau memberikan imbalan atau manfaat dari benda atau barang yang dimiliki oleh pemilik barang yang dipinjamkan. Hukum dari sewa menyewa adalah mubah atau diperbolehkan. Contoh sewa menyewa dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti kontrak mengontrak gedung kantor, sewa lahan tanah untuk pertanian, menyewa / carter kendaraan, sewa menyewa vcd dan dvd original, dan lain-lain.
Dalam sewa menyewa harus ada barang yang disewakan, penyewa, pemberi sewa, imbalan dan kesepakatan antara pemilik barang dan yang menyewa barang. Penyewa dalam mengembalikan barang atau aset yang disewa harus mengembalikan barang secara utuh seperti pertama kali dipinjam tanpa berkurang maupun bertambah, kecuali ada kesepatan lain yang disepakati saat sebelum barang berpindah tangan.
B. Hal-hal yang Membuat Sewa Menyewa Batal
- Barang yang disewakan rusak
- Periode / masa perjanjian / kontrak sewa menyewa telah habis
- Barang yang disewakan cacat setelah berada di tangan penyewa.
C. Manfaat Sewa Menyewa
- Membantu orang lain yang tidak sanggup membeli barang
- Yang menyewakan memdapatkan menfaat dari sang penyewa
Pengertian, Definisi, Alam dan Peristiwa Sesudah Hari Kiamat - Alam Barzah, Yaumul Ba'ats dan Yaumul Mahsyar - Agama Islam
Thu, 06/07/2006 - 11:18am — godam64
Hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di dunia yang harus kita percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan untuk menuju ke kehidupan selanjutnya di akhirat yang kekal dan abadi. Iman kepada hari kiamat adalah rukum iman yang ke-lima. Hari kiamat diawali dengan tiupan terompet sangkakala oleh malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi beserta seluruh isinya.
Hari kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia Allah SWT yang tidak diketahui siapa pun. Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapan datangnya hari kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Orang yang beriman kepada Allah SWT dan banyak berbuat kebaikan akan menerima imbalan surga yang penuh kenikmatan, sedangkan bagi orang-orang kafir dan penjahat akan masuk neraka yang sangat pedih untuk disiksa.
Dengan percaya dan beriman kepada hari kiamat kita akan didorong untuk selalu berbuat kebajikan, menghindari perbuatan dosa, tidak mudah putus asa, tidak sombong, tidak takabur dan lain sebagainya karena segala amal perbuatan kita dicatat oleh malaikat yang akan digunakan sebagai bahan referensi apakah kita akan masuk surga atau neraka.
Peristiwa dan Kehidupan Setelah Hari Kiamat :
1. Alam Kubur / Alam Barzah
Alam barzah adalah suatu dunia lain yang dimasuki seseorang setelah meninggal dunia untuk menunggu datangnya kebangkitan kembali pada hari kiamat. Pada alam kubur akan datang malaikat mungkar dan nakir untuk memberikan pertanyaan seputar keimanan dan amal perbuatan kita. Jika kita beriman dan termasuk orang baik, maka di dalam kubur akan mendapatkan nikmat kubur yang sangat menyenangkan daripada nikmat duniawi, sedangkan sebaliknya bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT, siksa kubur praneraka yang pedih sudah menanti di depan mata.
2. Hari Kebangkitan / Yaumul Ba'ats
hari kebangkitan adalah hari dibangkitkannya seluruh manusia yang pernah hidup di dunia baik yang tua, muda, besar, kecil, hidup di zaman nabi adam as, baru lahir saat kiamat, dsb akan bangkit kembali dari mati untuk kemudian dihitung amal perbauatannya selama hidup di dunia. Seluruh manusia akan bangkit kembali dengan jasad / tubuh ketika masih muda dengan raut yang wajah berbeda-beda sesuai amal perbuatannya.
3. Yaumul Mahsyar
Yaumul mahsyar adalah tempat dikumpulkannya seluruh manusia dan makhluk hidup lainnya dari awal zaman hingga akhir jaman untuk dilakukan hisab atau peradilan tuhan yang sejati pada yaumul hisab. Selanjutnya akan diberangkatkan ke jembatan shirotol mustaqim untuk disortir mana yang masuk surga dan mana yang masuk neraka. Yang terjatuh di neraka akan menjadi penghuni neraka baik yang kekal abadi maupun yang hanya sementara hingga segala dosa-dosanya yang tidak terlalu berat itu termaafkan.
Pengertian, Definisi dan Tata Cara Puasa Ramadhan, Senin Kamis, Nazar, Sya'ban, Petengahan Bulan, Asyura, Arafah dan Syawal
Thu, 06/07/2006 - 3:59pm — godam64
Arti puasa menurut bahasa adalah menahan. Menurut syariat islam puasa adalah suatu bentuk aktifitas ibadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak terbit matahari / fajar / subuh hingga matahari terbenam / maghrib dengan berniat terlebih dahulu sebelumnya.
Hari-hari yang dilarang untuk puasa, yaitu :
- saat lebaran idul fitri 1 syawal dan idul adha 10 dzulhijjah
- Hari tasyriq : 11, 12, dan 13 zulhijjah
Puasa memiliki fungsi dan manfaat untuk membuat kita menjadi tahan terhadap hawa nafsu, sabar, disiplin, jujur, peduli dengan fakir miskin, selalu bersyukur kepada Allah SWT dan juga untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Orang yang diperbolehkan untuk berbuka puasa sebelum waktunya adalah :
- Dalam perjalanan jauh 80,640 km (wajib qodo puasa)
- Sedang sakit dan tidak dapat berpuasa (wajib qodo puasa)
- Sedang hamil atau menyusui (wajib qada puasa dan membayar fidyah)
- Sudah tua renta atau sakit yang tidak sembuh-sembuh (wajib membayar fidyah 3/4 liter beras atau bahan makanan lain)
A. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib bagi orang yang sehat. Sedangkan bagi yang sakit atau mendapat halangan dapat membayar puasa ramadhan di lain hari selain bulan ramadan. Puasa ramadhan dilakukan selama satu bulan penuh di bulan romadhon kalender hijriah / islam. Puasa ramadhan diakhiri dengan datangnya bulan syawal di mana dirayakan dengan lebaran ied / idul fitri.
B. Puasa Senin Kamis
Puasa senin kamis hukumnya adalah sunah / sunat di mana tidak ada kewajiban dan paksaan untuk menjalankannya. Pelaksanaan puasa senin kamis mirip dengan puasa lainnya hanya saja dilakukannya harus pada hari kamis dan senin saja, tidak boleh di hari lain.
C. Puasa Nazar
Untuk puasa nazar hukumnya wajib jika sudah niat akan puasa nazar. Jika puasa nazar tidak dapat dilakukan maka dapat diganti dengan memerdekakan budak / hamba sahaya atau memberi makan / pakaian pada sepuluh orang miskin. Puasa nazar biasanya dilakukan jika ada sebabnya yang telah diniatkan sebelum sebab itu terjadi. Nazar dilakukan jika mendapatkan suatu nikmat / keberhasilan atau terbebas dari musibah / malapetaka. Puasa nazar dilakukan sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas ni'mat dan rizki yang telah diberikan.
D. Puasa Bulan Syaban / Nisfu Sya'ban
Puasa nisfu sya'ban adalah puasa yang dilakukan pada awal pertengahan di bulan syaban. Pelaksanaan puasa syaban ini mirip dengan puasa lainnya.
E. Puasa Pertengahan Bulan
Puasa pertengahan bulan adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan sesuai tanggalan hijriah. Pelaksanaan puasa pertengahan bulan mirip dengan puasa lainnya.
F. Puasa Asyura
Puasa asyura adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 di bulan muharam / muharram. Pelaksanaan puasa assyura mirip dengan puasa lainnya.
G. Puasa Arafah
Puasa arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 di bulan zulhijah untuk orang-orang yang tidak menjalankan ibadah pergi haji. Pelaksanaan arafah mirip dengan puasa lainnya.
F. Puasa Syawal
Puasa syawal dikerjakan pada 6 hari di bulan syawal. Puasa syawal boleh dilakukan pada 6 hari berturut-turut setelah lebaran idul fitri. Pelaksanaan arafah mirip dengan puasa lainnya.
Pengertian, Definisi, Tata Cara Sembelih / Penyembelihan Binatang / Hewan Ternak Untuk Dimakan - Pendidikan Online Agama Islam
Tue, 11/07/2006 - 11:59am — godam64
Sembelih atau pemnyembelihan hewan adalah suatu aktifitas, pekerjaan atau kegiatan menghilangkan nyawa hewan atau binatang dengan memakai alat bantu atau benda yang tajam ke arah urat leher saluran pernafasan dan pencernaan. Agar binatang yang disembelih halal dan boleh dimakan, penyembelihan hewan harus sesuai dengan aturan agama islam. Jika binatang yang mau disembelih masuk ke lubang yang sulit dijangkau maka diperbolehkan melukai bagian mana saja asalkan mematikan binatang tersebut.
Alat-alat benda tajam dan tumpul yang tidak diperbolehkan untuk penyembelihan / pemotongan hewan :
- Gigi
- Kuku
- Tulang
- Listrik / Disetrum
- Benda tumpul untuk memukul
- Panahan / busur dan anak panah
- Boomerang
- Sumpit
- Gada
- Palu / Martil, dan lain-lain
Syarat Sah Penyembelihan hewan :
- Hewan tidak haram dimakan (anjing, hyena, kucing, babi, dan lain sebagainya)
- Binatang masih hidup atau bukan bangkai
- Disembelih secara islam dan menyebut nama Allah SWT
- Penyembelihan sengaja dilakukan secara sadar
Pengertian, Definisi, Tata Cara Kurban/Qurban dan Akikah/Aqiqah : Binatang & Hewan Udhiyah - Perpustakaan Online Agama Islam
Tue, 11/07/2006 - 12:22pm — godam64
A. Ibadah Kurban / Qurban
Ibadah kurban adalah suatu aktifitas penyembelihan / menyembelih hewan ternak yang dilakukan pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah atau disebut juga hari tasyrik / hari raya haji / lebaran haji / lebaran kurban / Idul Adha dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT.
Hukum ibadah kurban / qurban adalah sunat muakkad atau sunah yang penting untuk dikerjakan. Waktu pelaksanaan acara qurban adalah dari mulai matahari sejarak tombak setelah sholat idul adha tanggal 10 bulan haji sampai dengan matahari terbenam pada tanggal 13 bulan haji.
Hewan ternak yang boleh dijadikan hewan qurban / kurban :
- Kambing biasa dengan umur lebih dari dua tahun
- Biri-biri atau domba dengan umur lebih dari satu tahun atau pernah ganti gigi.
- Kerbau / Kebo / Sapi dengan umur lebih dari dua tahun
- Unta dengan umur lebih dari lima tahun
Syarat-syarat sah pemilihan hewan kurban yang boleh menjadi qurban :
- Badannya tidak kurus kering
- Tidak sedang hamil atau habis melahirkan anak
- Kaki sehat tidak pincang
- Mata sehat tidak buta / pice / cacat lainnya
- Berbadan sehat walafiat
- Kuping / daun telinga tidak terpotong
B. Ibadah Aqiqah / Akikah
Akikah adalah suatu kegiatan penyembelihan / menyembelih hewan ternak sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT karena mendapatkan anak laki-laki maupun perempuan (habis lahiran). Hukum pelaksanaan acara aqiqah adalah sunah / sunat bagi orang tua atau wali anak bayi yang baru lahir tersebut. Akikah dilakukan pada hari ke-tujuh setelah kelahiran anak. Apabila belum mampu di hari ketujuh, di hari setelahnya juga tidak apa-apa.
Jumlah hewan ternak untuk akikah berjumlah dua ekor kambing untuk anak laki-laki / pria dan satu ekor kambing untuk anak perempuan / wanita. Apabila hanya mampu menyembelih satu ekor kambing untuk anak laki-laki tidak apa-apa yang penting ikhlas dan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Hewan yang dijadikan akikah adalah sama dengan hewan untuk kurban dalam hal persyaratannya.
aqiqah memiliki tujuan untuk meningkatkan jiwa sosial dan tolong-menolong sesama tetangga di lingkungan sekitar, menanamkan jiwa keagamaaan pada anak, sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rejeki yang diberikan kepada kita selama ini.
Syukur Nikmat : Mensyukuri & Bersyukur Atas Berbagai Nikmat yang Telah Diberikan oleh Allah SWT - Pelajaran Agama Islam
Sun, 13/08/2006 - 4:00pm — godam64
A. Pengertian dan Definisi Syukur Nikmat
Arti syukur adalah berterima kasih, dan nikmat adalah memiliki arti enak, sedap, lezat, karunia, anugrah, dsb. Keduanya sama-sama berasal dari bahasa arab. Syukur nikmat adalah berarti berterimakasih atas suatu anugerah atau pemberian. Dalam hal ini nikmat datang dari Tuhan YME yaitu Allah SWT.
B. Macam / Jenis Nikmat
1. Nikmat Jasmani / Fisik
Nikmat fisik adalah suatu kenikmatan yang dirasakan oleh tubuh kita. Contohnya seperti nikmat sehat, nikmat makanan dan minuman, nikmat bersetubuh, nikmat angin sepoi-sepoi, dan lain-lain.
2. Nikmat Rohani / Mental
Nikmat rohani adalah nikmat yang dirasakan oleh roh atau jiwa kita. Contoh nikmat jiwa yakni nikmat ilmu pengetahuan, nikmat akal pikiran, nikmat perasaan, dan lain sebagainya.
C. Contoh Perilaku Bersyukur Kepada Tuhan Allah SWT
1. Bersyukur dengan Hati dan Perasaan
- Menghindari perilaku buruk yang dibenci manusia dan Allah SWT seperti kikir, ria, fasik, mungkar, keji, dendam, sombong, takabur, munafik, dan sebagainya.
- Selalu ingat kepada Allah SWT dan juga mengingat mati.
- Memiliki perasaan cinta kepada Allah SWT dan Rasulnya melebihi apapun juga.
- Mengejar kenikmatan akhirat untuk mesuk surga.
2. Beryukur dengan Mulut / Ucapan
- Terbiasa Membaca Al-Quran atau tadarus
- Menyebarkan dan mengajarkan ilmu yang dimiliki
- Selalu ingat Allah dengan berzikir di manapun dan kapanpun kita berada seperti tahlil, tahmid, istigfar, hauqalah, takbir, ta'awudz, dan lain sebagainya
- Senantiasa berdoa kepada Allah untuk mendoakan diri sendiri, keluarga, kerabat, musuh, dan lain sebagainya.
3. Bersyukur dengan Amal Perbuatan
- Melakukan ibadah sholat lima waktu
- Melaksanakan ibadah puasa wajib dan sunat
- Melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangannya
- Berperang dan berjihad di jalan Allah SWT
- Belajar dan mengajarkan ilmu yang telah didapat
- Tolong-menolong sesama manusia
- Melaksanakan ibadah zakat dan haji jika mampu dan memenuhi syarat
4. Bersyukur dengan Harta Benda
- Membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan finansial
- Menabung di bank syariah yang jauh dari praktek riba
- Membangun mushala, masjid, sekolah, jembatan, dan sebagainya
- Menyumbang dana untuk membiayai perang jihad
- Membuat rumah sakit umum
- Mendirikan panti asuhan dan panti jompo islam
Tips dan Tata Cara Ziarah Kubur yang Baik dan Benar - Adab Mengunjungi Makam Orang yang Sudah Meninggal Dunia - Agama Islam
Wed, 16/08/2006 - 1:30pm — godam64
Dari pengertian dan definisinya ziarah kubur adalah suatu kegiatan atau aktivitas mengunjungi makam dari orang yang telah meninggal dunia baik yang dulu semasa hidupnya kita kenal maupun yang tidak kenal. Pada saat berziarah ke kuburan sebaiknya anda mengikuti tata cara yang baik agar mendatangkan hikmah bagi yang berziarah maupun yang diziarahi.
Contoh makam yang orangnya dulu pernah kita kenal adalah seperti makam orang tua, saudara, teman, guru, tetangga, pacar, dan lain sebagainya. Ziarah ke kuburan yang orangnya dulu tidak kita kenal adalah seperti menziarahi taman makam pahlawan, makam ulama islam, dan lain-lain.
Adab Dalam Berziarah Kubur yang Baik dan Benar Menurut Islam :
1. Berperilaku sopan dan ramah ketika mendatangi areal pemakaman.
2. Niat dengan tulus dan ikhlas karena ingin mendapatkan Ridho dari Allah SWT, Bukan untuk meminta sesuatu pada orang yang sudah meninggal.
3. Tidak duduk, menginjak-injak, tidur-tiduran, dll di atas makam orang mati
4. Tidak melakukan tindakan tidak senonoh seperti buang air besar, kencing, meludah, melakukan hubungan suami isteri, buang sampah sembarangan, dan lain-lain.
5. Mengucapkan salam kepada penghuni alam kubur
6. Mendoakan arwah orang yang telah meninggal agar bahagia dan tenang di alam kubur sana dengan ikhlas.
Hukum-Hukum yang Ada Dalam Alquran/Al-Quran Agama Islam Muslim - Jinayat, Mualamat/Mu'amalat, Munakahat, Faraidh dan Jihad
Thu, 05/10/2006 - 11:52am — godam64
Di Dalam kitab suci Alqur'an / Al-Qur'an terdapat hukum-hukum yang bertujuan untuk mengatur kehidupan umat manusia untuk dapat hidup bahagia, tentram, makmur, sejahtera dan lain-lain.
1. Jinayat
JInayat adalah segala macam dan jenis peraturan yang berhubungan dengan tindak kriminal / kriminalitas dalam kehidupan keseharian manusia seperti mencuri, memfitnah, berzina, membunuh, dan lain sebagainya.
2. Muamalat / Mu'amalat
Mu'amalat adalah hukum yang berisi peraturan perdata dalam masyarakat yakni syarikat, jual beli, pinjam meminjam, qiradh, ijarah, dan lain-lain.
3. Munakahat
Munakahat adalah peraturan-peraturan yang mengatur masalah pernikahan /nikah / perkawinan / kawin seperti mas kawin, talak / thalaq / perceraian, rujuk, muhrim, dan lain sebagainya.
4. Faraidh
Faraidh adalah peraturan undang-undang yang mengatur pembagian harta pusaka
5. Jihad
Jihad adalah segala bentuk aturan yang mengatur mengenai permasalahan perang, misalnya seperti harta rampasan perang, tawanan perang, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar