Jumat, 28 Mei 2010

SURAT CINTA KIMIAWAN

Teruntuk Yang Tercinta
Susanna Tenikimia (Susahnya Teknik Kimia)

Sayang…… ……
Waktu kutulis surat ini, aku sedang menyelesaikan
run-ku yang keduapuluhdua.
Entahlah.. kala memandang kukus jenuh yang mengepul
manja hingga terbirit malu
meninggalkan boiler, aku lihat bayanganmu di sana.
Bayangan syahdu, gemulai,
sendu yang dihiasi dengan senyum continuous yang
meneduhkan, namun di balik
keteduhan itu terdapat cahaya yang sanggup
memancarkan berjoule-joule energi
untuk menggerakkan turbin hatiku.

Tidakkah engkau tahu bahwa fluida di tubuh ini
mengalir turbulen dengan laju
alir linier yang sangat tinggi. Sekonyong-konyong
viskositasnya menurun tajam.
Bahkan friction factor pun tak lagi mempengaruhi
perpindahan massanya. Fenomena
ini sering terjadi tatkala bayang-bayangmu yang
berkedok kukus itu berdifusi
melalui membran-membran sukma yang terbuat dari
polimer polilovin buatan Prof.
Mc Cabe setelah melalui laku ritual di atas puncak
kolom distilasi
berefisiensi Murphree sebesar 70% setinggi 80 m.

Aku sangat menyadari cintapun memerlukan proses
pemurnian, dipilah-pilah
berdasarkan sifat fisik dan kimianya sebelum lebur
ke dalam converter
bertekanan dan bertemperatur tinggi. Tak terkecuali
pula cintaku. Aku masih
sangsi akan kemurnian cintaku padamu dari
impurities-impuriti es lain yang dapat
menimbulkan kerak di dinding hatimu. Aku pun masih
khawatir spesifikasi heat
exchanger yang membantu terselenggaranya cinta itu
masih jauh dari standar TEMA
(Taktik Efisien dalam Menjalin Asmara). Yah
bagaimanapun juga dalam setiap
proses terjadinya cinta selalu melibatkan
perpindahan panas.

Susanna…..
Di malam yang dingin ini, dengan suhu lingkungan
yang mendekati titik beku
aseton, aku masih termenung. Mencoba bercumbu dengan
secangkir kopi yang
diekstrak dengan CO2 superkritik yang menari-nari di
atas screw conveyor masuk
ke dalam lambung, sebuah Reaktor Tangki Ideal
Kontinu di dalam tubuh dengan
katalis asam klorida. Sayang sekali…… aku tak
berminat menghabiskan waktu
mempelajari kinetikanya. Teringat reaktor, tiba-tiba
terbesit kenangan akan
perpaduan dan interaksi antara molekul cintamu dan
cintaku tiga tahun lampau.
Dengan kesetiaan dan kepercayaan sebagai
agitatornya. Kasih sayang sebagai
katalisnya yang akan memperkecil waktu tinggal dan
mempercepat impi

Huaaahhhh… …..cukup lama kita membicarakan cinta,
Sayang. Sudahkah kau mengerti
apa arti cinta setelah sekian lama kau terabsorpsi
ke dalamnya? Cinta itu
laksana pembicaraan LABTEK (OTK), honey. Ketika kau
belum mendapatkannya, kau
akan berbanjir peluh mengejar-ngejar seperti seorang
process engineer
kehilangan valve yang disayanginya. Kau akan
menghabiskan separuh waktumu untuk
mempelajari kelemahan dan kekuatannya. Tak peduli
seperti apa orang
yang akan kau hadapi kelak. Dan selalu kembali
tatkala sepi menyerangmu. Tapi..
setelah kau mendapatkannya, kau akan mendapati bahwa
dirimu begitu tolol dan
bodoh, ternyata memang tidak sesederhana apa yang
engkau bayangkan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar